Ada pembaca yang menanyakan saya apa kamera, lensa dan peralatan yang saya bawa ke Kamboja. Tulisan ini akan membahas apa yang saya bawa kesana berikut alasan dan pengalaman saya semasa disana.
Kamera: Nikon D700 – Kamera DSLR full frame ini saya pilih karena ukurannya relatif “kecil” dibandingkan dengan kamera full frame lainnya. Selain itu D700 jagoan di tempat gelap. Meski ISO saya tingkatkan ke 4500 bahkan 6400 di beberapa keadaan, foto masih terlihat cukup baik.
Lensa: Nikon 16-35mm f/4 VR – Sebagian besar foto saya di Kamboja dibuat dengan lensa lebar ini. Lensa lebar cocok untuk membuat foto pemandangan dan budaya/human interest. VR nya sangat membantu di kondisi cahaya yang kurang baik dan saat sulit mengunakan tripod. Catatan: Di kamera bersensor APS-C, lensa ekuivalennya adalah sekitar 10-24mm.
Lensa: Sigma 70-200mm f/2.8 HSM + Sigma 1.4 extender – Saat saya tidak bisa bergerak mendekati subjek seperti saat saya berada di perahu, saya mengunakan lensa telefoto zoom. Terkadang saya menambahkan lensa extender 1.4 supaya jangkauan saya bisa lebih panjang. Di Kamera full frame seperti D700, jangkauan 70-200mm tidak sejauh dibandingkan dengan kamera dengan sensor crop / APS-C. Lensa ini juga saya pakai untuk foto close-up penari-penari di Apsara show.
Lensa: Nikon 50mm f/1.8 dan Nikon 85mm f/1.4 – Jarang dipakai, hanya digunakan untuk beberapa foto seperti untuk foto detil makanan dan portrait.
Aksesoris
- 3 Batere kamera dan charger – Supaya bisa foto dari pagi sampai malam
- Beberapa kartu memori total 32 GB – Saya biasanya foto dengan format RAW, jadi cukup menguras media penyimpanan. Setiap hari usai foto saya selalu memindahkan foto ke notebook
- Tripod – Untuk foto di dalam keadaan yang gelap misalnya ruangan dalam kuil, pemandangan, air terjun.
- Rocket blower dan micro fiber cloth – Untuk membersihkan debu di lensa, kamera. Sangat penting dan sering digunakan terutama disaat cuaca buruk.
- Filter circular polarizer dan ND8 – Membantu dalam foto air terjun dan membuat langit lebih biru (kalau posisi sinar mataharinya lagi pas).
- Flash Nikon SB900 – Hanya saya gunakan sekali untuk foto detail pahatan di dalam ruangan candi yang gelap gulita
Pakaian dan lain-lain
- Topi – Melindungi dari sengatan sinar matahari dan hujan rintik-rintik
- Payung, jas hujan plastik, rain cover – Digunakan supaya kita tetap bisa foto di saat hujan.
- Ransel foto – untuk menyimpan semua peralatan foto saat tidak digunakan 🙂
- Ikat pinggang dan kantong tempat lensa atau aksesoris – supaya saya bisa mengubah lensa dengan mudah dan cepat
- Spider holster, pengait kamera – Supaya tangan dan leher bebas dari beban
—-
Kurang lebih itulah peralatan fotografi yang saya bawa saat hunting foto, dan peralatan yang saya bawa akan berbeda bila saya foto jenis yang berbeda seperti wedding atau portrait.
Catatan: Bagi yang suka travel photography, tentunya tidak perlu meniru peralatan yang seperti saya, karena mungkin gaya fotografi kita tidak sama. Bagi yang dananya terbatas, kita bisa gunakan kamera dan lensa yang sudah ada. Kadang-kadang saya pikir malah lebih enak cuma pakai satu kamera dan satu lensa, jadi lebih ringan dan bebas hehe. Selamat berfoto ria.
Ko..Enche..baca2 diatas emang kalo tour suka bawa kamera lebih dari satu.,kenapa ? kan lensanya aja yg banyak, bisa gonta ganti..tujuannya apa ya…
@fitra dua alasan utama: 1. Sebagai cadangan 2. Dipasangkan dengan lensa yang berbeda jadi gak perlu ganti-ganti lensa lagi.
mas enche saya punya 650D, sya bingung pake lensa apa buat liputan prewedding indor dan outdor, biar gambar lebih tajam n cerah trus lo di edit ngk susah-susah amat trus hsil cetak blur ngk blur full nois lagi smua kaya lensa sya sekarang tamron AF 18-200mm F/3.5-6.3 (IF) Mackro,
mohon pencerahannya mas
sya juga berminat tu ma buku 100+ Tips fotografi, tolong d email mas buat dapatin tu buku
Sudah punya flash? kalau liputan acara di tempat yang pencahayaannya kurang lebih perlu flash daripada lensa. Soal lensa, 18-200mm bukan yang bagus, saran saya minimal 18-135mm IS STM. Untuk bukunya sudah habis. Tapi kalau punya Android/Google Play bisa cari “fotografi itu mudah” dan dapatkan versi ebooknya.
Terima kasih Mas Enche atas pencerahannya….
Mohon pencerahannya, Mas Enche
Saya mau beli lensa telephoto :
1. Tamron for canon SP 70-300mm f/4-5.6 DI VC USD
2. Sigma for canon APO 70-200mm f/2.8 EX DG OS HSM
3. Canon EF 70-200mm f/2.8 L USM
Mana yang lebih baik kualitas lensanya & hasil fotonya?
Kamera saya Canon 650D. Terima kasih dan selalu sehat untuk Mas Enche.
@fanny paling bagus hasilnya no. 3, paling praktis no. 2, dan paling good value for money no.1. Selamat memilih dan good luck dengan pilihannya 🙂
Mohon pencerahannya mas Enche
Saya pakai Canon EOS 550D dan lagi butuh lensa tele untuk satwa liar
kira-kira dari ketiga pilihan dibawah ini mana yang lebih baik?
1. Canon EF-S 55-250mm F4-5.6 IS II
2. Tamron for Canon SP 70-300mm F4-5.6 Di VC USD
3. Sigma 70-300mm F/4-5.6 DG OS for Canon
Terima kasih sebelumnya dan sukses selalu, saya suka dengan buku-buku anda.
@Siswanto, dari ketiga pilihan diatas, saya cenderung memilih Tamron 70-300mm VC USD, alasannya ada motor fokusnya yang lebih mulus dan akurat. Kualitas fotonya juga lebih tajam.
mas enche,,, slm knal…
mw tny ni,, lensa AF-S yg cakup smua (mikro ok, tele, bokeh ok, hargany k trlalu meloroti) ap y??
buat simungil D3100…
tks y ms..
@awan nikon 85mm f3.5 vr gemana?
minta rekomendasi tripod dong gan yang pas untuk traveling, dipkai untuk video dan photo, klu bisa yang budgetx kisaran 500 ribuan kebawah, klu ada yg ksran 300 ribuan lah… maklum kantong mahasiswa… 🙂
makasi gan sblumx…
Kurang tau soal hal tersebut, saya punya beberapa lensa yang tidak punya usm/motor dan sampai saat ini sudah beberapa tahun dipakai gak masalah.
oh iya , mau tanya juga apakah lensa canon yang tidak memiliki teknologi usm , fokus nya cepat rusak? mohon pencerahannya 😀 makasih sekali lagi.
hobi itu memang mahal mas enche x_x terima kasih banyak saran nya. sangat membantu . tetap bekarya mas!
Tamron SP 70-300mm USD lebih bagus dari semua yang opsi yang diberikan. Kayaknya ujung2nya harga yang menentukan ya ha ha ha
jika dengan TAMRON SP 70-300MM F/4-5.6 DI VC USD FOR CANON ? mending yang mana lagi? hehe maaf banyak tanya mas enche. trims
Canon 55-250mm IS Jo
jika saya memberi opsi sbb,
SIGMA 50-200MM F/4-5.6 DC OS HSM ,
Canon EF-S 55-250mm f/4-5.6 IS II ,
TAMRON AF 55-200 MM F/ 4-5.6 DI II LD MACRO ,
kira kira yang mana yang terbaik dengan harga yang tidak jauh berbeda seperti diatas? trims
sore mas, sebenarnya lebih baik dan lebih bagus tamron apa sigma menurut pendapat mas enche?
Tergantung lensa apa yang dibandingkan dengan cara generalisir. Seperti Canon dan Nikon bagus yang mana. Secara umum kamera Sigma punya autofokus yang lebih cepat. Beberapa lensa Tamron lebih tajam dari lensa Sigma.
met pagi Enche,
ada tur ke kepulauan Lingga, Benan,Pancur dan Daik pada bulan April 2012 . Berlangsung selama 3 hari disponsori agen perjalanan dan PemKab Lingga, so its all free.segala akomodasi+transportasi dari Kota Tanjung Pinang kelokasi+menginap smw ditanggung sponsor.
jika berminat, enche bisa cek di http://linggaphoto.blogspot.com
salam jepret.
mr enche, saya menggunakan d3100, kira kira lensa yang cocok untuk prewedding outdor dan acara akad nikah pake lensa apa ya? trims 🙂
Tergantung dari budget, yang terbaik Nikon 17-55mm f/2.8, yang lebih murah dan cukup populer yaitu Tamron 17-50mm f/2.8.
mr enche,lensa yang paling cocok untuk fotografi acaar yang mn abgusnya
@arief kameranya apa ya?
mr enche,kalau nikon d3100 boleh nggak untuk hunting foto terus lensa yang paling cocok untuk hunting foto yang mn yang bisa digunakan di d3100 ?
Kenapa tidak? ada peserta yang pakai d3100 dengan lensa standar juga. Hasilnya juga lumayan bagus. Lensa yang paling cocok berbeda-beda tiap orang. Kalau saya sukanya lensa super lebar dan lensa telefoto.
Sigma 24-70mm f2.8
mas enche kalo dari kamera mas yg D700, jika mas sedang liputan wedding, lensa apa yg paling sering mas pakai?
Salam Mas Enche,
saya punya uneg-uneg nih..kira2 lebih baik mana lensa nikon 80-200mm f/2,8D ED dengan 10-24mm f/3.5-4.5G ED DX, mengingat harganya keduanya yg tidak terlalu begitu jauh..saya memang berencana untuk terjun ke dunia dokumentasi yang dimana kadang saya butuh lensa yg bisa mendukung di kala cahaya rendah..
please advice
thank’s
halo Henry, jenis fotografi yang ingin dipraktekkan apa ya? dan kenapa tertarik dengan lensa 70-200mm f/2.8 ?
Pak. Saya mau tanya saya msh bingung dgn lensa yg cocok & saya ingin. Membeli 2 lensa. Pilihan pertama. Saya jatuh pada :
1. Canon EF 70-200mm f/2.8L IS II USM.
Dan yg ke2. Saya msh bingung menurut pak enchi. Yg cck buat indoor /outdoor sdgkan saya pake camera 7d.
Tolong saran nya. ♣:)ƭћǟπƙ-Ǚ♣ƭћǟπƙ-Ǚ:)♣
Cukuplah, cuma saya pilih yang kamera dan lensa yang kualitasnya lebih bagus supaya secara teknis foto bisa lebih tajam, warna lebih baik dan ga berbintik2 waktu foto di kondisi cahaya yang kurang baik.
Secara artistik si pengaruhnya lebih ke ketrampilan fotografernya daripada alatnya.
Ada beberapa teman satu grup yang hanya membawa satu lensa dan satu kamera saja dan hasilnya juga oke2.
wah, lensa saya berarti sudah cukup ya untuk travel
18-55 untuk wide
60mm macro untuk potret dan micro
55-300 untuk tele
meskipun bukaannya kecil, tapi lumayan hehehe
Wah, daftarnya panjang juga. Kalau diboyong ke mana-mana pasti terasa berat hehehe. Kalau niatnya travel, saya lebih memilih hanya membawa satu bodi (eh, emang cuma punya satu sih) dan satu lensa prime normal. Di jalan-jalan terakhir saya, saya hanya pakai D90+24mm saja. Flash saya bawa, tapi tidak terpakai.
Kalau niatnya mau foto-foto, mungkin list barangnya ya sepanjang punya Pak Enche ini jadinya hahaha… (panjang list mungkin sama, tapi isinya jelas beda… saya isinya prime lens semua :D)
Nah kalau soal itu yang dibawa lain lagi. Oke nanti saya bikin daftarnya lagi ya pak.
Pak klo foto untuk temanten bagaimana ? apa saja peralatan yang perlu di bawa pak Enche, bagi dong ilmunya untuk foto Akad Nikah, Resepsi dan pree wedding, terima kasih pak Enche sukses selalu.
wah, asik nih. kalo ngasih keterangan mesti detail. 🙂 btw saya naksir spider holster-nya om. hehe 😀
Mencerahkan… Btw, itu foto di pinggir sungai bukan sambil *** kan, kok jongkoknya begitu… hahahaha.. becanda bos..
Untuk foto pemandangan dan budaya, lensa 50-85mm terlalu panjang jadi saya harus mundur lumayan jauh untuk ngambil fotonya. Hasilnya juga kurang berdimensi, jadi saya jarang pakai di tur kali ini.
lensa Nikon 50mm f/1.8 dan Nikon 85mm f/1.4 kenapa jarang digunakan om?
apa karna bukaan yang terlalu besar jadi terlalu bokeh?
Boleh2 hehe ntar besok de
Waaah… punya 16-35 gak bilang2, pinjam dong… 🙂