Foto dibawah saya buat saat saya mengadakan pelatihan wedding tahun lalu. Foto ini menarik bagi saya karena “gesture” (sikap dan posisi tangan dan jari dari pengantin wanita yang disilangkan sedemikian rupa dengan jari-jari yang menekan pahanya.
Gesture ini menceritakan kegelisahan untuk menghadapi hari pernikahaan dan juga perasaan yang tidak begitu nyaman dikelilingi oleh banyak orang (fotografer, kameramen video, pengantin lainnya, make up artist, hair stylist dsb). Ruangannya salon bridal ini cukup luas sebenarnya, tapi karena hari itu sangat ramai, maka suasananya kurang enak bagi pengantin ini.
Menangkap gesture semacam ini saya rasa menarik karena meskipun tidak ada wajah pengantin atau orang-orangnya tapi dari bahasa tubuhnya kita bisa setidaknya merasakan apa yang dirasakan oleh pengantin tersebut.
jepretan saya pernah dibilang “penampakan” gara2 bokeh pada 2 wajah cewek, sementara fokusnya cuma 1 cewek, sompreet! 😛
Kalo foto group, yang padahal bagus, tapi kebetulan muka salah satu temen kita ada yang lagi dikondisi bukan gaya favoritnya, pasti dibilang “fotonya jelek ah” dan minta ulang lagi 😛
menurut saya. ada cara pandang berbeda antara fotografer dengan orang pada umumnya. seperti halnya seorang seniman. mungkin orang pada umumnya perlu mendalami dan memperhatikan lebih dalam suatu karya seni. sedang seorang seniman atau fotografer bisa melihat sekilas untuk mengetahui apa yang tertuang di dalamnya.
Kebanyakan kalau motret acara2 begitu. Yang punya hajat cuma mau keliatan cakep. Mau momentnya bagus, sudut pengambilan pas, tp klo dirasa yg empunya muka dan badan keliatan jelek pasti dibilang ahh.. jelek ah, atau aku gemuk betul disitu.. 😀
Padahal kesalahan bukan pada kamera tapi pada wajah dan tubuh anda. hehehe.. *kidding
dan kebanyakan orang menyukai foto kalo wajah nya keliatan
trus kalo pake bokeh/blur…wajah orang yang di belakang pasti bilang…”aah..masa aku wajahnya kabur..?”
mereka mau nya terang semua dari depan sampe ujung background..jadi datar2 semua fotonya hiks…jadi hampir kebanyakn foto harus dijelasin satu-persatu..biar client ga komplen…tidaaaak..!
Hahahaa benar sekali 🙂
Thanks sharenya mas.
Terkadang ada orang yang “ini foto apa sih?”
Setelah dijelaskan… barulah si penanya terdiam dan tidak bertanya lagi.
Kecuali jika orang tersebut tidak mau kalah 😀
Selera ya…