≡ Menu

Panduan memilih sistem kamera dan lensa Fuji X

Sistem kamera Fuji X tergolong cukup baru dan mulai meningkat popularitasnya dalam 1-2 tahun terakhir. Berawal dari kamera Fuji X100 (2010), yang desainnya rangefinder dengan jendela bidik hybrid pertama (gabungan optik dengan elektronik), lensa 23mm f/2 (ekuivalen 35mm di kamera bersensor gambar full frame) dan sensor unik X-Trans yang ketajamannya hampir menyamai kamera bersensor gambar full frame.

Desain yang unik, dan kualitas gambar yang berkualitas membuat Fuji X100 terkenal di Amerika dan Eropa. Kemudian ide baru tercipta, mengapa gak sekalian bikin sistem kamera yang bisa ganti-ganti lensa? Satu setengah tahun kemudian, Fuji meluncurkan XPRO-1 (2012) dan kemudian XE-1 dan XE-2. Fuji juga membuat berbagai lensa bergaya jaman dulu dengan laras bukaan di lensa.

Fuji X-PRO 1

Fuji X-PRO 1

Fujifilm XPRO-1 menarik secara desain, tapi dalam praktiknya, kinerja autofokus lambat dan jendela optiknya tidak akurat dan harganya cukup tinggi. Di masa depan, sepertinya Fuji akan meninggalkan desain jendela bidik optik (hybrid) dan hanya akan mengandalkan jendela bidik elektronik. Menurut saya itu pilihan yang baik, karena jendela bidik optik di kamera bergaya rangefinder tidak akurat dan juga membuat harga menjadi jauh lebih mahal. Sebagai info, jendela bidik optik bisa meningkatkan harga sampai dengan US$300.

Awalnya, kebanyakan lensa Fuji adalah lensa yang fix atau berjarak fokus tetap (gak bisa zoom). Wajar dan cocok untuk badan kamera yang tidak terlalu besar. Lensa fix biasanya berukuran cukup kecil dan bukaan yang besar. Target pasar Fuji memang adalah penghobi fotografi di jaman kamera film yang banyak mengunakan lensa fix. Kemudian, Fuji mulai membuat lensa zoom dan beberapa kamera untuk konsumen yang lebih luas, yaitu seri X-A. Terkini Fuji X-A5 hadir mendampingi X-A10 untuk mengisi segmen pemula, dan juga X-T100 untuk pemula yang mencari kamera dengan jendela bidik. Di kelas kamera video hybrid, Fuji juga merilis X-H1 yang menjadi top tier kamera Fuji XT.

Kinerja autofokus atau secara keseluruhan kamera Fuji generasi awal masih agak tertinggal dibandingkan dengan kamera mirrorless lainnya seperti Olympus, Panasonic, Sony Alpha, sehingga kamera-kamera Fuji awalnya belum begitu cocok untuk memotret fotografi aksi, yang subjeknya bergerak cepat. Untuk fotografi yang lebih pelan, seperti produk, still life, pemandangan, travel, kamera ini akan bekerja dengan baik. Tapi kini dengan peningkatan performa auto fokus, Fuji seperti X-T2 dan X-T20 semakin percaya diri untuk dipakai foto aksi.

Sejujurnya, sistem kamera Fuji X adalah sistem kamera yang menarik perhatian saya, karena sensor gambar X-Trans Fuji, ukuran dan desain kamera dan lensanya yang cukup seimbang, dan koleksi lensa fixnya yang berkualitas. Maka dari itu, sistem Fuji X ini paling cocok dan siap untuk penggemar kontrol kamera analog dengan lensa fix (yang gak bisa zoom). Sampai saat ini, kinerja autofokus dan operasinya masih belum segesit kamera DSLR. Maka dari itu, saya belum berencana invest di sistem ini, tapi akan selalu memantau.

Kelebihan kamera Fuji X

  • Sensor gambar X-Trans mampu menghasilkan foto yang tajam
  • Noise terkontrol sampai ISO 1600
  • Desain ala kamera analog yang unik dan ukurannya tidak terlalu besar
  • Tersedia adapter untuk pemilik lensa Leica
  • Sebagian besar lensa fix-nya berkualitas tinggi

Kekurangan kamera Fuji X

  • Harga cukup tinggi terutama seri X-PRO dan XE
  • Minimnya lensa zoom berbukaan besar
  • Baterai cepat habis
  • Kinerja kamera gen1 seperti XPRO-1 dan XE-1 agak lambat
  • Belum compatible seratus persen dengan software olah foto Adobe
  • Kecepatan penulisan data gambar ke kartu agak lamban
  • Jendela bidik hybrid optik framingnya tidak akurat (XPRO-1)
  • Perasaan saya kameranya kurang padat (XPRO-1)
  • Lensa zoom berkualitas tinggi belum ada

Koleksi lensa Fuji X

Koleksi lensa Fuji X

Perbedaan antara lensa Fuji XF dan XC

Lensa Fuji XF memiliki konstruksi optik dan body yang lebih berkualitas, sebagian besar dari logam, dan memiliki laras untuk mengubah bukaan/aperture (kecuali XF 27mm f/2.8 yang ukurannya sangat kecil). Lensa XF dibuat di Jepang. Sedangkan lensa Fuji XC dirancang untuk menekan harga, sebagian besar badan kamera dari plastik, umumnya lebih ringan, bukaan maksimumnya relatif kecil, dan biasanya dipaketkan dengan kamera Fuji yang lebih murah seperti X-M1 dan X-A1. Lensa XC biasanya dibuat di Cina atau Filipina.

Kamera Fuji X

  • Fuji X-T2 – Kamera Fuji untuk profesional. Sistem autofokus baru, sensor 24MP, layar bisa ditekuk dan ada joystick dan battery grip untuk bisa foto berturut-turut dengan cepat (11 fps) dan video 4K.
  • Fuji X-T1 – Kamera tercanggih tahun 2014 dengan viewfinder elektronik yang besar dan kinerja AF yang cepat dan anti air (WR).
  • Fuji X-T20 – Secara fisik, mirip X-T10, tapi lebih baik secara teknologinya (autofokus, 24MP) dan layarnya kini bisa touchscreen.
  • Fuji X-T10 – Mirip dengan X-T1 tapi lebih kecil, ringan, murah. Perbedaan utamanya di viewfinder yang lebih kecil, dan kualitas weather sealing. (Pembahasan bisa dibaca disini)
  • Fuji X-T100 (2018) – Seri terbaru dan termurah di lini Fuji XT, dengan jeroan mirip X-A5 tapi sudah pakai jendela bidik. Tidak pakai X-Trans sensor.
  • Fuji X-PRO1 – Kamera pertama sistem Fuji X, memiliki viewfinder hybrid (optik dan elektronik), autofokus relatif lambat.
  • Fuji XE-1 – Kamera yang lebih ringan dan bentuknya lebih kecil dari X-PRO1, tidak memiliki jendela bidik optik. diskontinu
  • Fuji XE-2 – Perbaharuan dari XE-1, punya layar LCD yang lebih bagus,WiFi dan secara umum kinerjanya lebih baik
  • Fuji XM-1 Kamera yang mungil tanpa jendela bidik yang ditujukan untuk pemula. diskontinu
  • Fuji X-A1 Kamera Fuji X yang paling terjangkau. Desain body-nya sama dengan XM-1 tapi memakai sensor gambar CMOS biasa (bukan X-Trans) diskontinu
  • Fuji X-A2 Pembaharuan dari X-A1, dilengkapi dengan layar LCD yang bisa diputar keatas. diskontinu
  • Fuji X-A3 Pembaharuan dari X-A2, dilengkapi touchscreen, wifi, sensor 24 MP.
  • Fuji X-A10 Produk termurah dan paling basic, tanpa flash hot shoe.
  • Fuji X-A5 Pembaharuan dari X-A3, kini dengan hybrid AF dengan deteksi fasa yang membuat auto fokus kontinu lebih bisa diandalkan

Koleksi lensa zoom (sampai 2015 awal)

  • Fujinon XC 16-50mm f/3.5-5.6 OIS – Lensa zoom lebar, paket dengan kamera pemula Fuji XM-1 dan X-A1
  • Fujinon XC 55-230mm f/4.5-5.6 OIS – Lensa telefoto berkualitas standar, biasanya untuk dipaketkan dengan kamera pemula
  • Fujinon XF 10-24mm f/4 OIS – Lensa super lebar, untuk peminat fotografi pemandangan dan arsitektur yang serius
  • Fujinon XF 18-55mm f/2.8-4 OIS – Lensa zoom berbukaan besar yang dipaketkan dengan kamera menengah-canggih
  • Fujinon XF 55-200mm f/3.8-4.8 OIS – Lensa telefoto berkualitas menengah
  • Fujinon XF 16-50mm f/2.8 WR – Lensa berkualitas untuk liputan, travel, pemandangan, baik indoor atau outdoor. Weathersealed. Autofokus sangat diam dan cepat.
  • Fujinon XF 50-140mm f/2.8 OIS WR- Lensa zoom telefoto untuk portrait, olahraga, satwa liar, pertunjukan dan lain-lain (Tahap perencanaan: akhir 2014)
  • Fujinon XF XC 18-135mm f/3.5-5.6 OIS WR – Lensa standar zoom serba guna, cocok untuk traveling. Fuji mengklaim stabilizernya mencapai 5 stop. Beratnya cukup seimbang dengan XT1 yaitu 490 gram dan panjang 9.78 cm sampai 15.8 cm. Harganya sekitar US$1000. Filter 67mm
  • Lensa supertelefoto 100-400mm f/4.5-5.6 R LM OIS WR – Lensa super zoom untuk satwa liar dan olah raga.

Koleksi lensa fix (untuk mencari ekuivalennya dengan kamera full frame, X 1.5)

  • Fujinon XF 14mm f/2.8 Lensa sangat lebar, biasanya untuk pemandangan atau arsitektur
  • Fujinon XF 16mm f/1.4 Lensa lebar, biasanya untuk pemandangan atau arsitektur
  • Fujinon XF 18mm f/2 Lensa lebar, ukurannya sangat kecil, untuk street photography/travel
  • Fujinon XF 23mm f/1.4 Lensa lebar, kualitasnya sangat tinggi, untuk street photography/travel
  • Fujinon XF 27mm f/2.8 Lensa yang ukurannya sangat kecil, kualitas standar
  • Fujinon XF 35mm f/1.4 Lensa standar, biasa untuk fotojurnalisme dan environmental portrait.
  • Fujinon XF 35mm f/2 Lensa dengan ukuran lebih kecil dari 35mm f/1.4. Ideal untuk street photography
  • Fujinon XF 56mm f/1.2 Lensa spesialis portrait, bisa juga untuk candid.
  • Fujinon XF 60mm f/2.4 Macro
  • Fujinon XF 90mm f/2
  • Fujinon XF 120mm f/2.8 Macro (Tahap perencanaan)
  • Lensa lebar berbukaan besar 16mm f/1.4

Ikuti kegiatan fotografi kami untuk menghasilkan karya foto yang lebih baik. Pantau jadwalnya disini. Buat anda yang perlu buklet PDF panduan Fuji X-T1 atau X-T20 bisa pesan ke 0858-1318-3069.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 426 comments… add one }
  • Arifination May 1, 2022, 2:36 pm

    Kamera fujifilm ini adalah brand yang punya pengkategorian yang membingungkan setelah nikon seri D (dslr) yang lebih semrawut lagi.

    Ada yang bisa jelasin tingkatan dari kode X dan angka-angkanya? Mana yang lebih tinggi dari mana?

  • danu November 3, 2021, 10:06 am

    iyaa, saya juga pake xt2 dan saat digoyangkan oglak

  • luthfan October 3, 2021, 1:23 am

    Ko mau tanya , saya pakai xt-2 tapi begitu kamera digoyangkan didalam body kaya ada yg oblak . itu kenapa ya ko ? wajar aja atau gimana ?

Leave a Comment