Untuk human interest, yang paling penting adalah menangkap momen. Berbeda dengan fotografi landscape, still life, yang mana kita memiliki waktu yang cukup panjang untuk memotret dan mengatur setting, menangkap foto human interest, kita hanya punya waktu dibawah 1 detik untuk memotret. Maka itu, banyak yang perlu kita perhatikan. Berikut hal-hal yang penting, dari pengaturan kamera dan teknik memotret.
Untuk membekukan momen, yang dibutuhkan adalah shutter speed yang cepat, terutama jika subjek foto bergerak, atau kita sendiri yang bergerak, misalnya berada diatas perahu seperti foto dibawah ini. Saya biasa mengunakan shutter speed tidak kurang dari 1/400 detik saat berada di perahu yang sedang berjalan.
Untuk foto yang mengejar momen, biasanya ISO saya atur ke Auto-ISO dan mengatur minimum shutternya ke 1/400 detik atau lebih. Jika tidak bisa mengatur minimum shutter, sebaiknya ISO di set manual saja. Patokannya kalau hari masih terang, bisa gunakan ISO 100-200, tapi kalau mulai gelap misalnya hari mendung atau sore hari menjelang matahari terbenam, lebih aman menggunakan ISO 400 atau lebih. ISO tinggi akan membantu kamera mendapatkan shutter speed cepat tanpa membuat hasil foto menjadi gelap.
Komposisi foto penting, tapi jika terlalu lama berpikir dan berpindah tempat, momen bisa lewat. Untuk mengejar momen, terutama saat subjek bergerak atau kitanya bergerak, lebih baik memotret dulu baru nanti di kroping.
Mode auto bisa gagal, misalnya foto jadi gelap seperti contoh foto di tulisan ini. Saya biasanya mengunakan mode A/Av (Aperture priority) dan matrix/evaluative metering. Jenis metering ini terkecoh dengan pantulan air yang terang, daripada anak kecil yang saya fokuskan, akibatnya hasil foto jadi gelap. Untuk mengatasi masalah ini, saya menerangkan foto dengan Adobe Lightroom.
Karena mengambil foto dengan cepat dan berada di atas perahu yang bergerak dengan kecepatan sedang, komposisi foto saya jadi agak berantakan, untungnya megapixel kamera yang saya gunakan yaitu Nikon D600 cukup besar (24 MP) sehingga setelah saya crop masih detail. Di Lightroom, saya mengkrop foto dengan aspek rasio 1:1 (bujur sangkar) yang saya pikir cocok dan seimbang untuk subjek ini, dan juga cocok untuk instagram saya he he he..
Setelah itu, saya menambahkan warna coklat dan hijau melalui panel split toning di Lightroom untuk memberikan efek kotor/berlumpur yang sesuai dengan kondisi lingkungan anak ini berada.
—-
Lightroom adalah software yang sederhana dan cepat dalam manajemen dan mengedit foto secara cepat. Saya secara rutin menyelenggarakan workshop Lightroom (1 hari) dan juga menulis buku belajar Lightroom yang bisa dipesan langsung via 0858 1318 3069
Bagi yang ingin menguasai belajar teknik foto, komposisi dan lighting, silahkan ikuti kursus kilat dasar fotografi dua hari.
hai ko, untuk bisnis foto seperti prewedding & wedding, hunting, foto produk apa aja ya yg harus ditambahkan jika saya sudah pakai canon 700d, lena fix 50mmstm, lightning (umbrella) dan flash eksternal. apa harus upgrade gear atau tambah lensa. kalo iya mohon rekomendasinya. terimakasih
Om Enche Tjin, apakabarnya om, saya deni waktu itu pernah belajar privat sama om, dan cuma sehari pula hehehehe…
saya mw tanya om, kalo lensa sapujagat 18-250 mm untuk canon 1200D cocok ga ya…?? makasih
Halo Den, lensa sapujagat 18-250mm memang praktis cuma gak begitu tajam terutama di atas 100mm.
Hai ko….saya sudah mulai memahami fotografi dan inggin untuk memulai bisnis fotografi….apa yang perlu saya siapkan? Seperti perlengkapan, dan teknik saat bekerja nanti….
Bisnis fotografinya foto apa? wedding? portrait? baby? interior, produk dll
Om.. saya pakai kamera fujifilm finepix.. kynya saya salah beli y.. saya merasa kurang leluasa mengenai penerapan tekniknya…
Ya, kamera finepix biasanya untuk travel and subjek yang gak bergerak di kondisi yang terang. Tapi kalau kondisi2 yang sulit, kamera yang lebih baik seperti DSLR/mirrorless lebih baik.
Lenovo Y50 jg tahan banting & ada layar besar 17 inci gak ya? kira2 harganya berapa ya pak?
Laptop sekarang jarang yang layarnya 17 inci, kebanyakan 15.6 inci. Kurang tau juga soal harganya. Sebaiknya tanya di toko langsung ya.
Kalo laptop lenovo yg terbaru apa di rekomendasikan utk edit foto,apa pertimbangan pak enche beli lenovo wkt itu?trs terang sy bingung ambil merk yg mana
Saya orang yang ceroboh, jadi beli seri Thinkpad yang tahan banting dan tahan lama dengan layar besar (17 inci). Kalau lenovo pengganti W700 yang saya punya skrg W540. Kalau yang gak begitu kokoh tapi spec cukup bagus yang Lenovo Y50.
Kalo boleh tau Pak Enche pake laptop apa utk edit foto? jd nanti tinggal tambah spesifikasi aja sesuai kebetuhan saya, trimakasih..
Laptop saya lenovo thinkpad w700, tapi saya tidak anjurkan untuk referensi karena sudah lama dan pelan, tapi tidak rusak2 jadi belum ganti hehehe.
Pak Enche, minta rekomendasi laptop utk digital imaging (lightroom&photoshop),merknya apa&spesifikasinya yg gimana(ram,hardisk,vga card,dll), yg harganya tdk semahal mac, tp kualitasnya setara, selama ini Pak Enche pake laptop yg bagaimana? Trimakasih..
Merk dan jenis laptop sebenarnya tidak sepenting spesifikasinya. Coba baca-baca system requirement dari Adobe langsung (Photoshop) dan (Lightroom)
Terima kasih untuk artikenya yang bagus ini bung Eche,
Menurut saya di era digital saat ini fotographer sudah tidak perlu bersusah payah/takut untuk menghasilkan foto2 bernilai seni dengan kualitas gabar yang prima, terutama untuk yang amatir dengan peralatan yang pas2 an.
Yang terpenting memeka harus mempunya skil cukup dalam fotograpfi, rasa aristik yang tinggi dan kreatif.
Karena hasil prosesing ahirnya toh akan diambil alih oleh program2 olah digital yang makin lama semakin canggih dari yang gratisan hingga yang berbayar.
Salam dan sukses selalu untuk bung Ence bersama Ifofotografinya.
HP
note.
tertarik sekali belajar lightroom dan mencoba file raw, selama ini selalu menggunakan jpeg karena praktis, tidak boros dan hasilnya menurut saya cukup bagus untuk koleksi pribadi.