Aksesoris baru dari Nikon : Flash SB5000 dan Lensa AF-P 18-55mm

Selain Dynamic duo Nikon D5 dan D500 yang baru diumumkan, Nikon juga mengeluarkan dua aksesoris baru: Flash tercanggih Nikon, SB5000 dan Lensa zoom AF-P 18-55mm VR dan non VR.

Nikon SB-5000 Speedlight merupakan flash canggih pertama Nikon yang memiliki built-in radio trigger/receiver. Flash ini dirancang untuk bekerja sama dengan kamera Nikon D5, D500 yang diumumkan dalam saat yang sama. Supaya bisa terhubung secara wireless, perlu alat khusus yang dinamakan WR-10 radio frequency transceiver. Alat kecil ini dipasang ke bodi Nikon D5 dan D500 untuk mengendalikan flash SB500 tanpa kabel.

Flash dapat beroperasi dengan radio dengan jangkauan 30 meter, dan dapat mengendalikan 6 grup atau 18 flash. Seperti SB910, SB5000 memiliki kemampuan untuk mentrigger flash lain secara optik/lampu kilat.

Dibandingkan flash sebelumnya yang sering overheat, sistem pendingin tambahan yang meningkatkan daya tahan flash sebelum overheat. SB5000 teruji handal dalam pengujian 120 foto berturut-turut dalam interval 5 detik.

Spesifikasi flash SB5000

• Harga: $599.95 (Sekitar Rp 8 juta) Trigger WR-10 $127 (Sekitar Rp 1.76 juta)
• Fungsi Commander dan Remote : Iya
• Transmisi: radio dan optik
• GN 34.5m(di 35mm), 55mm (di 200mm) FX, ISO 100)
• Zoom: 24-200mm
• Recycling time, 1.8 detik max dengan baterai 2600 mAh) 2.6 detik.
• Flash duration 1/980 full power, 1/30820 di 1/256 power
• Wireless group: radio master 6 grup, optik: 3 group
• Dimensi 73x137x103.5mm
• Berat: 420g

Jarang ada flash yang mendukung sistem flash radio built-in untuk Nikon. Nikon SB5000 merupakan pilihan resmi pertama dari Nikon. Alternatif yang lebih terjangkau adalah sistem Shanny SN910EX RF (sekitar 2.5 jt dengan trigger).

—-

Sehari sebelum mengumumkan kamera Nikon D5, D500 dan flash SB5000, Nikon mengumumkan dua lensa baru, AF-P DX Nikkor 18-55mm f/3.5-5.6G VR dan non-VR. Kedua lensa tersebut sepertinya akan dipaketkan dengan kamera DSLR pemula di masa depan.

Kelebihan kedua lensa ini dibandingkan dengan lensa generasi sebelumnya adalah memiliki motor fokus stepper motor (mirip STM di Canon). Nikon memberikan kode AF-P kekedua lensa ini. Stepper motor ini keunggulannya adalah autofokus lebih mulus, tidak berisik, cocok untuk merekam video. Dari optik dan desain sepertinya tidak ada perubahan dari Nikon AF-S 18-55mm VR II. Seperti halnya lensa versi II. Kedepannya mungkin menyusul lensa AF-P untuk 55-200mm dan mungkin lensa-lensa lainnya.

Yang berubah dari lensa-lensa sebelumnya adalah tidak adanya tombol dan switch untuk autofocus (A/M) dan VR. Kemungkinan besar pengaturan autofokusnya diatur dari kamera seperti kamera mirrorless.

Yang belum begitu jelas bagi saya adalah mengapa Nikon mengeluarkan dua versi lensa, yang ada VR (stabilizer) dan yang tidak ada VR. Apakah ada kemungkinan body kamera di masa depan akan memiliki built-in stabilization di body? Ataukah hanya alasan untuk menghemat biaya produksi?

—

Ikuti kupas tuntas kamera DSLR Nikon tanggal 9 Januari 2016. Info/daftar 0858 1318 3069

Kursus dan workshop lainnya dapat dilihat di halaman ini.