Beberapa waktu lalu tim infofotografi hadir dalam undangan peluncuran Canon EOS M6 di Jakarta dan berkesempatan melakukan wawancara singkat dengan Dai Kichiji, Head of Marketing, Consumer Imaging Canon Asia.
Berikut beberapa dialog antara kami dengan Dai Kichiji :
Infofotografi :
Kita mulai dengan penamaan EOS M6 yang agak membingungkan, karena dibanding EOS M5 sebetulnya EOS M5 disini lebih tinggi posisinya, apakah sekarang penamaannya menjadi seperti DSLR misal EOS 5D diatas 6D?
Dai :
Pada dasarnya penamaan di EOS Mirrorless tidak sama dengan di EOS DSLR. Di mirrorless lebih kepada kemudahan penamaan saja seperti 1,2,3 dst. Agak berbeda untuk yang M10 karena segmennya lebih dibawah jadi diberi nama dengan dua digit.
Infofotografi :
Dari presentasi anda kami lihat EOS M6 secara fisik mirip dengan EOS M3, apakah ini akan menjadi pengganti atau keduanya dijual bersamaan?
Dai :
Sebetulnya keduanya masih akan tersedia karena M3 punya harga dibawah M6. Lagipula meski sepintas desain keduanya mirip, tapi keduanya berbeda secara generasi dan tentunya fitur didalamnya. Jadi orang bisa memilih satu yang lebih terjangkau dan satunya lebih tinggi speknya, meski kami paham desain dan target pengguna kedua kamera ini ada kemiripan.
Infofotografi :
Mengenai skema harga dan kompetisi, khususnya di Indonesia yang masyarakatnya cukup sensitif dengan harga, apalagi banyak pilihan dari merk lain. Bagaimana M6 ini bisa menjustifikasi harga jualnya yang di kisaran 12 jutaan?
Dai :
Ya untuk itulah kami tetap mempertahankan M3 untuk pasar yang sensitif dengan harga, sedangkan M6 punya kelebihan seperti Dual Pixel CMOS AF dan bisa memotret lebih cepat misalnya. Bicara mengenai Dual Pixel AF sendiri, M6 adalah produk yang memiliki fitur spesial ini dengan harga paling terjangkau dibanding Canon lain dengan fitur Dual Pixel AF juga. Selain itu M6 punya performa di keadaan low light yang lebih baik dari produk sebelumnya.
Infofotografi :
Melihat kenyataan saat ini dengan adanya dua segmen yaitu DSLR dan mirrorless yang harus dikelola, bagaimana Canon menjelaskan ke konsumennya untuk memilih yang mana, padahal tiap region karakter orangnya beda misal di Asia mirrorless lebih disukai, tapi di USA/Eropa mereka banyak yang lebih suka DSLR.
Dai :
Betul sekali di Eropa dan Amerika mayoritas mereka lebih tertarik ke DSLR, 70-80 persen lah. Dan seperti India itu pangsa DSLR malah 90% dan di Thailand 70% justru mirrorless, itu tergantung kulturnya dan juga segmen usianya, biasanya yang mirrorless itu lebih diminati mereka yang berusia 18-25 tahun. Di Indonesia, kurang lebih fifty-fifty (50%).
Infofotografi :
Terakhir pak, apa rencana ke depan Canon untuk EOS M ini, apakah bodi yang lebih pro, lensa-lensa pro bukaan besar atau bagaimana?
Dai :
Secara teknik sistem mirrorless punya keunggulan yaitu kompak dan ringan. Kami tentunya tetap ingin mengembangkan sistem mirrorless ini lebih jauh lagi, dan hingga segmen pro meski tetap menganut pada prinsip mirrorless mesti kompak dan ringan itu tadi.
Tambahan info :
Canon EOS M6 adalah kamera mirrorless yang dalam banyak fiturnya setara dengan EOS M5 namun tanpa jendela bidik. Desainnya mirip dengan EOS M3 yaitu dengan layar LCD yang bisa dilipat ke atas untuk selfie atau vlogging. Keutamaan EOS M6 adalah sensor 24 MP APS-C dengan teknologi Dual Pixel AF yang membuatnya bisa diandalkan untuk auto fokus cepat, kontinu (tracking) dan juga mulus saat rekam video. Dibanding EOS M3, kamera EOS M6 ini sudah pakai prosesor Digic 7 sehingga lebih cepat, bisa ISO 25.600 dan ada Digital IS untuk video. Tersedia dalam dua versi warna yaitu hitam dan hitam silver, bisa dibeli mulai Mei 2017 dengan harga 12 jutaan bodi saja atau 13 jutaan dengan lensa kit EF-M 15-45mm IS STM.
Hello koh, apa ada referensi untuk setingan M6, saya masih pemula dan masih bingung untuk setingan terbaik untuk kamera ini.. Thanks koh
Bisa pesan disini : https://www.infofotografi.com/blog/2018/01/telah-tersedia-e-book-basic-setting-kamera-canon-eos-dslr-pemula-dan-mirrorless/ Rp. 25.000
Misi koh saya pake eos m3 ni, lensa msih kit bwaan 15-45, rncana mau beli 2 lensa lagi.
Kalaupun milih bagusan mana ko antara ef-m 18-150 atau 55-200,. Dan utk fix ef-m 22mm f2 atau ef 50mm f1,8stm+adapter?
Terus kalau ada lens ef-m 22 knp ada jg yg 11-22 ya? Bedanya?
Mending EF-M 55-200mm dan fix 22mm. Apa bedanya dgn 11-22mm? Ya yg 11-22mm itu bisa wide sampai 11mm sedangkan yg fix 22mm bisa bukaan lebih besar utk bokeh atau low light.
Ooohhh gtu y ko, trus yg 50mm kn bukaannya lbih besar 1.8
Apakah gk lbih baik?
Bagus juga, terutama untuk portrait. Kekurangannya jadi agak panjang karena harus pasang adaptor.
Ko dibandingkan dengan fujifilm xt 20 fiturnya dan ketajamannya lebih unggul mana? Sama minta pertimbangan utk fujifilm xt 20 yg dijual dengan garansi distributor apakah itu asli ya ko, sedangkan produk resminya masih blm dilaunching di Indonesia, atas jawaban dan infonya terimakasih
Kurang lebih sama, ketajaman juga tergantung lensa yang digunakan juga. Biasanya barangnya asli, hanya bukan dari distribusi resmi Fuji, artinya diimpor oleh perusahaan lain. Bedanya kalau rusak, garansinya ngeklaimnya bukan ke Fuji, tapi ke distributor yang menjual.
Dibanding sony a6300 bgusan mn dlm sgala hal?
Pertanyaan yang menarik, kalau dibaca dari spesifikasi, A6300 lebih canggih, misalnya bisa rekam video 4K, bisa foto 11 foto per detik, koleksi lensa banyak, titik fokus ada 425 dst. Tapi pas dipakai Canon EOS M5 lebih enak, ada layar touchscreen dengan resolusi sangat tinggi (1.6 titik), bisa diputar ke bawah untuk selfie, posisi tombol, dial dan menunya lebih pas.