Memotret orang yang tidak dikenal saat jalan-jalan atau street photography memang saya akui tidak mudah, tapi tidak sulit juga sebenarnya. Dulu sekali, saya sangat takut ditolak, dan juga takut diserang secara ucapan atau tindakan, sehingga saya sering mencoba memotret dengan lensa telefoto (zoom panjang) dari jarak jauh. Tapi setelah mempraktikkan hal tersebut saya perhatikan foto-fotonya terkesan “jauh” dan sebagian besar orang yang saya incar tau bahwa ia sedang dikeker dari jarak jauh karena sudut pandang lensa telefoto itu sempit, ujung lensa akan mengarah langsung ke orang tersebut.
Perlu waktu bagi saya untuk terus melatih diri supaya berani memotret dari jarak yang lebih dekat. Akhirnya saya temukan bahwa kuncinya adalah jangan terlalu banyak mendengarkan rasio/pikiran kita, tapi lebih baik menuruti firasat (gut feeling) kita. Karena pikiran kita pasti akan mengatakan sebaiknya jangan mendekati orang asing tersebut. Sedangkan firasat mengatakan orang tersebut menarik untuk dipotret. Mengapa demikian? Mungkin karena pikiran kita berusaha menjaga kita dari orang asing seperti yang disarankan orang tua kita saat kecil: “Jangan bicara atau dekat-dekat dengan orang asing!”
Setelah saya menyadari hal tersebut, saya memilih lebih menuruti firasat saya, dan semakin hari, saya semakin percaya diri dalam memotret orang asing dari jarak dekat. Ternyata, meminta orang asing untuk dipotret tidak serumit yang saya bayangkan. Memang tidak semua akan menyetujui, tapi tidak apa-apa, hampir tidak ada yang menyerang saya, kecuali insiden di sebuah taman di Chengdu tahun 2012 yang lalu.
Memang, teori itu gampang, tapi kalau tidak pernah memulai memotret orang yang tak dikenal ya.. sama saja bohong. Jadi saya menganjurkan untuk mencobanya, memang, awalnya sangat sulit sekali, karena pasti otak kita akan sangat resisten (melakukan perlawanan) terhadap ide mendekati orang asing, karena Ego kita ini sangat benci kalau ditolak orang. Tapi dengan latihan yang konsisten, lama-lama masalah ini menjadi tidak berarti lagi. Seperti kita memulai program fitness, awalnya otot kita kecil dan lembek, tapi karena dilakukan berulang-ulang kali, lama-lama jadi terbentuk dan jadi kuat.
Untuk workshop dan tur fotografi, silahkan simak halaman kursus dan tur Infofotografi.
saya pernah ngambil foto orang di bandara di india, orangnya sih ga komplain tp sy di suruh hapus sm polisi disana. Daripada jadi masalah ya ane hapus saja.
Gw ampe skrng blom berani foto org dr deket, malu braaayy… Entr dikira norakk wkwkwkw
Koh harga Nikon D5600 + lensa kit sekarang sudah berapa ya? Yg dijual online kok sayangnya banyak yg gk resmi.
Sepertinya yang resmi belum masuk ke Indonesia, harganya mungkin sekitar 11 jt
Foto kedua seperti Young and Dangerous ..ada tatto dan tangan yg di bungkus kaos. Hahaha. Keren!
Trims 😀
Saya sampai sekarang masih takut, takut orangnya tidak berkenan, jadi jepretnya ga fokus, pernah ada yg nawarin boleh di potret.. e gataunya pas selesai dia minta imbalan
Wah, itu namanya model profesional Bu Rieke hehe..