Selamat tahun baru 2015. Apa perkembangan yang bakal terjadi di dunia fotografi digital tahun ini? Pastinya kita menantikan kamera-kamera baru yang bisa memberi impresi berbeda, baik dari hasil foto, teknologi dan juga fiturnya. Seperti apa ekspektasi saya mengenai fitur di kamera-kamera yang akan dibuat tahun ini? Saya coba tuliskan untuk anda.
Di kelompok kamera DSLR, kita perlu tinjau lagi bahwa desain kameranya adalah merupakan evolusi dari kamera film, bahkan dalam urusan lensa juga masih banyak kamera DSLR modern yang kompatibel dengan lensa lawas. Saya tidak berharap terlalu banyak untuk pengembangan fitur di kamera DSLR, karena memang tidak banyak lagi celah untuk peningkatan fitur. Sampai kapan pun ya kamera DSLR akan memakai cermin, prisma (jendela bidik optik), dan bodi yang cukup besar. Tinggal masing-masing merk mengevaluasi lagi produk-produknya, khususnya dari sisi pengalaman pengguna. Tapi kamera DSLR akan tetap eksis bahkan masih jadi primadona, khususnya buat profesional karena mereka mengejar dukungan lensa yang banyak, mencari kamera yang kinerjanya cepat untuk foto liputan atau olahraga.
Catatan saya, baik Canon maupun Nikon punya lini yang seimbang dan fiturnya juga setara. Tapi dalam urusan live-view, DSLR Canon sampai saat ini masih mengungguli Nikon dalam hal kemampuan auto fokus sat live-view (ada hybrid AF di EOS 700D, EOS 70D dan EOS 7D mk II) dan saya ingin tahu apa tahun ini Nikon bisa meladeni Canon dalam hal ini, apalagi kabarnya akan segera hadir DSLR Nikon pertama dengan layar sentuh.
Di kelompok kamera mirrorless yang memang masih terus berbenah, banyak hal positif yang sudah dicapai. Sebut saja misal pengembangan hybrid AF, diversifikasi desain bodi sesuai segmentasinya, juga pilihan lensa yang mulai bertambah. Sony dan Fuji masih mendomiasi headline di segmen ini, dengan berbagai kamera full-frame dari Sony dan kamera retro dengan sensor X-Trans dari Fuji. Tahun ini saya berharap akan lebih banyak kamera mirrorless yang berorientasi pada fotografer amatir, yang mencari kamera yang tidak terlalu mahal, tidak terlalu besar, tapi fiturnya lengkap (hybrid AF, jendela bidik, layar sentuh dsb) dan punya ketahanan baterai yang lebih baik.
Tahun ini juga terbuka peluang untuk hadir lebih banyak lagi kamera-kamera baru yang niche, yaitu kamera segmen khusus yang tidak terlalu banyak dibeli orang tapi unik dan spesifik. Kamera ini bisa jadi adalah kamera kompak dengan sensor besar misal sensor APS-C (idealnya sensor 1 inci bakal jadi standar ukuran minimal) atau kamera dengan lensa permanen yang berkualitas tinggi (dan bukaan besar). Sedangkan kamera saku yang tidak punya keunggulan apa-apa akan terlibas oleh kamera di ponsel cerdas yang sudah semakin membaik.
Hal-hal lain yang tampaknya bakal semakin populer adalah fitur WiFi di semua kamera, perekaman 4K di berbagai kamera kelas menengah ke atas, dukungan aplikasi atau OS di dalam kamera dan penggunaan layar sentuh yang semakin meluas. Pemanfaatan WiFi direct bahkan berguna buat membuat kamera yang bisa dikendalikan dari ponsel, sehingga tren seperti action camera (GoPro dsb), atau modul kamera (Sony QX1/QX10) dan harapan saya fitur WiFi direct ini disempurnakan lagi di kamera-kamera generasi berikutnya.
Comments on this entry are closed.
bang.. maaf sedikit belok dari topik, saya pengen beli Nikon D3300. bingung mau beli dimana, mohon info toko / online
store yang recomended dong.. terima kasih 🙂
Utk live view di layar lcd memang canon unggul dr nikon.
Tp kalo urusan image quality… nikon juaranya.
Jd 0 – 0 lah..
Pilih fitur ato pilih hasil.
Sepertinya kamera dslr jaman sekarang perkembangan nya sudah tidak terlalu signifikan, tapi untuk kemampuan iso tinggi harus terus ditingkatkan terutama canon.
Oh Iya Mas Erwin Bagaimana pendapat mas Erwin Tentang nikon d5500 yang baru keluar kenapa langsung meloncat dari d5300 dan apakah perbedaan nya signifikan.
Terimakasih.
D5500 menambah fitur layar sentuh, Flat picture control, dan ISO maksimum naik 1 stop. Dari situ aja terlihat tidak banyak peningkatan/penambahan hardware, kebanyakan hanya secara software saja.Soal sensor 24 MP, 39 titik AF (9 cross type), 2016 piksel metering dan 5 fps semuanya masih sama dengan D5300. Soal penamaan yang loncat kan karena perusahaan jepang umumnya tidak suka angka 4.
Semestinya yang dilakukan Nikon di D5500 adalah memberi fitur wireless flash, auto FP mode, WB kelvin dan kalau bisa ada roda di depan juga buat ganti setting.