Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, motret orang yang latar belakangnya dipenuhi bola-bola yang kabur (bokeh balls) itu bagaimana sih caranya? Kuncinya sebenarnya adalah penempatan model dengan latar belakang yang cocok. Contohnya seperti foto dibawah ini, latar belakangnya adalah pohon-pohon yang rimbun dan memungkinkan bokeh ball untuk terbentuk di celah-celah daun. Posisi pohon-pohon paling ideal kalau agak jauh (diatas 5 meter).
Data teknis: Kamera Leica SL, lensa: Nikon AF-S 85mm f/1.4D via Kipon Adapter, 1/125 detik, f/2, ISO 160 (Auto ISO) 85mm – Tanpa editing – Model: Julie Sagita
Waktu memotret idealnya di pagi atau sore hari, saat itu, posisi matahari agak rendah, sehingga fotonya lebih berkesan tiga dimensi, tidak datar saja. Dalam membuat foto ini saya juga mengunakan reflektor 5-in One. Permukaan yang saya gunakan adalah yang perak untuk supaya intensitas cahaya lebih kuat dan kontras daripada yang putih. Penempatan reflektor yang pas juga akan membuat mata model lebih bersinar karena ada pantulan yang berbentuk bulat di bola matanya.
Kamera yang digunakan sebenarnya bebas, tapi yang penting lensa yang digunakan. Idealnya lensa yang digunakan lensa fix berbukaan besar atau lensa telefoto. Kalau punya lensa telefoto berbukaan besar, nah itu lebih ideal lagi, seperti lensa Nikon AF-S 85mm f/1.4D yang saya gunakan. Semakin besar bukaan atau jarak fokus lensa, semakin blur latar belakangnya. Bola-bola bokeh nantinya juga akan jadi lebih besar.
Namun, saya tidak mengunakan f/1.4, karena saya tau bahwa lensa Nikon AF-S 85mm f/1.4D yang saya gunakan tidak begitu tajam dan di setting bukaan f/1.4, Chromatic Abberation cukup tinggi terutama saat dipasang dengan kamera dengan sensor gambar yang lebih dari 12 megapixel. Dengan menutup 1 stop ke f/2, ketajaman, kontras gambar yang dihasilkan lensa cukup signifikan bedanya. Saya tidak mengunakan bukaan f/2.8, karena meskipun akan terlihat lebih tajam, tapi blur di latar belakang akan berkurang, bola-bola bokeh juga bentuknya jadi agak persegi. Jadi f/2 adalah sweet spot bagi saya saat mengunakan lensa ini untuk foto portrait.
Soal setting exposure kamera, saya selalu mengingatkan peserta workshop untuk mengunakan shutter speed yang cukup cepat, minimal 1/125 detik, karena kalau lebih lambat, sedikit pergerakan tangan atau model, maka foto yang dihasilkan akan sedikit bergetar/tidak tajam sepenuhnya. Kalau shutter speednya gak bisa cepat karena kondisi cahaya agak gelap karena matahari tertutup awan atau dedaunan, jangan segan-segan menaikkan ISO.
WB (White Balance) juga setting kamera yang perlu di perhatikan. Pada dasarnya, setting AWB (auto white balance) sebenarnya sudah baik, tapi bisa jadi warna antar foto tidak konsisten, saya lebih suka menentapkan WB ke satu settingan. Di bawah bayangan atau hari yang mendung, WB Cloudy (yang berbentuk awan), atau 6500K biasanya cukup untuk mencegah hasil foto terlalu pucat. Jika masih pucat, bisa tingkatkan ke Shade (gambar rumah).
Bagi yang ingin belajar motret bareng untuk membuat “bokeh ball”, kali ini di kondisi low light/malam di pantai Ancol, bisa mengikuti acara workshop tanggal 23 Juli 2017. Info/pendaftaran 0858 1318 3069. Lengkapnya bisa dibaca disini.
Samyang 85 f1.4 dah prnh coba koh?
Klo iyya hasil nya gmn?
Belum
Nice Potrait….
Wow..luar biasa hasilnya, Bang Enche.
itu lokasi pemotretan ditas di taman mana ya koh?
Taman Langsat atau disebut juga Taman Barito, Jakarta Selatan.
Ko saya pemula, mau nanya untuk foto potrait model dan landscape, lebih baik nikon atau canon? Saya bingung
Sama-sama bisa membuat hasil foto yang bagus.
Pak Enche Kalau Nikon 28mm/ f1,8G masihkah bisa bokeh balls atau gimana hasil gambarnya Pak?
atau dibanding Nikon 28mm/f2,8D apa kelebihan dan kekurangannya ? krn dana saya terbatas
Semakin lebar sebuah lensa, semakin sulit membuat bokeh ball. Idealnya 50mm atau lebih panjang lagi dengan bukaan f/2 atau lebih besar.
Pak Enche Kalau Nikon 28mm/ f1,8 masihkah bisa atau gimana hasil gambarnya Pak?
Pak Enche Kalau Nikon 28mm/ f1,8G masihkah bisa bokeh balls atau gimana hasil gambarnya Pak?
atau dibanding Nikon 28mm/f2,8D apa kelebihan dan kekurangannya ? krn dana saya terbatas
Budget 10jt, pengen beli mirrorless + lensa yg rekomen buat potrait model apaan ya ko?
pake Sigma 85 f/1.4 Art pasti mantep.
Ko saya pakai eos m 10 ( lensa 15-45mm & 55-200mm), kalau utk foto potrait model apakah lensa 55-200mm sdh cukup atau saya perlu lensa 50mm? Terimakasih
tambah lensa 50mm f/1.8 STM lebih mantap, tapi karena lensa tsb lensa DSLR, maka perlu adaptor khusus.
Jika pakai lensa YongNuo 50mm f/1.8 for Canon dengan adapter apakah autofocusnya tetap jalan pak?
Ada yang bilang jalan, tapi ada juga yang bilang macet, lalu kameranya suka error. Tidak direkomendasikan.
Ko utk menentukan sweet spot idealnya berapa stop dari bukaan terbesarnya? Apakah rumusnya sama ketika memakai body full frame & apsc
Trims
Secara umum yang diyakini sebagian fotografer adalah 2 stop dari bukaan terbesar, tapi kenyataannya setiap lensa berbeda-beda, jadi yang paling bagus kalau kita coba sendiri.
sorry,maksudnya lensa Nikon AF Nikkor 85mm f/1.8D yg lensa manual tapi yg f/1.8. lebih tajam yang mana dibanding f/1.4D ?
Kurang lebih sama.
Kalau kualitas Nikon AF-S 85mm f/1.8G dibandingkan dengan Nikon AF-S 85mm f/1.4D ? dari sisi ketajaman dll.
85mm f/1.8G desain lensa modern untuk digital, lebih tajam tapi saya lebih suka yang klasik karena hasil gambarnya lebih enak dilihat/natural.