≡ Menu

Pilihan lensa fix ultra lebar untuk kamera full frame

Pecinta foto landscape, atau juga yang sering foto arsitektur, akan memerlukan lensa lebar. Berapa fokal lensa lebar yang dianggap ideal itu? Seiring perkembangan jaman, fokal lensa lebar mengalami pergeseran dari yang dulu 35mm pun sudah dianggap lebar, lalu selanjutnya beralih ke 24mm. Tapi saat ini fokal 17mm pun bagi sebagian orang dirasa kurang, mereka ingin lebih lebar lagi, kalau bisa 16mm, 15mm, 14mm dan seterusnya, bahkan mendekati atau berimpit dengan fokal lensa fisheye. Yang kameranya full frame mungkin jadi pihak yang paling diuntungkan disini, karena tidak adanya crop factor, maka lebih mudah bila tujuannya mencari lensa yang lebih lebar lagi. Tapi yang pakai sensor APS-C apalagi Micro Four Thirds akan dibatasi oleh desain lensa yang semakin impossible untuk dibuat.

Ilustrasi hasil foto dengan lensa ultra lebar

Tapi tren lensa juga sudah lama bergeser dari lensa fix ke lensa zoom, dan untuk kebutuhan lensa lebar pun produsen mendesain lensanya dengan konsep lensa zoom. Sebetulnya boleh-boleh saja, itu membantu kita juga supaya lebih praktis. Salah satu lensa zoom lebar yang cukup populer dari Canon misalnya, yaitu EF 17-40mm f/4 dianggap memberi rentang fokal ideal dari ultra lebar 17mm hingga ‘hampir’ normal di 40mm. Harga lensanya memang cukup mahal tapi masih bisa ditolelir banyak orang. Tapi karena tren terus bergeser, muncullah lensa baru seperti 16-35mm f/4 yang meski di posisi lebarnya cuma selisih 1 mili tapi itu ‘sesuatu banget’ dalam landscape. Bagaimana dengan harganya? Ternyata harga naik lumayan. Lalu tren bergeser lagi misal muncul lensa zoom 15-30mm bahkan f/2.8 dan 14-24mm f/2.8, yang akibat lebih lebar dan bukaan lebih besar harganya jadi puluhan juta. Belum lama ini Canon pun membuat lensa yang menghebohkan yaitu EF 11-24mm f/4 karena saking lebarnya bahkan masih cukup lebar bila dipakai oleh kamera APS-C, tapi harganya fantastis.

Dari cerita diatas, saya simpulkan dua hal. Pertama kita mesti menentukan batas, berapa sih lebar yang dianggap cukup untuk kita. Makin ingin wide, makin mahal. Oke anggap buat kita lensa 17mm itu sudah cukup untuk dianggap ultrawide, maka keuntungannya harga lensa zoom 17-40mm masih lebih terjangkau daripada lensa 16-35mm misalnya. Kedua, karena rentang zoom di wideangle itu tidak terlalu panjang (dan mungkin kita lebih sering mengejar fokal paling pendeknya dari lensa zoom wide), kenapa tidak cari lensa fix-nya saja (kalau ada). Dengan lensa fix maka ukuran bisa lebih ringkas, kualitas umumnya lebih baik dan tentu harga lebih terjangkau.

Dari pengamatan saya, belakangan semakin marak lensa-lensa fix dengan fokal ultra lebar, yang dirancang untuk kamera fullframe. Bagi kamera APS-C bukannya tidak bisa pakai lensa-lensa ini, tapi sayang saja karena fokal lensanya akan kena crop factor jadi tidak terlalu lebar.

Yongnuo 14mm f/2.8 for Canon, lensa fix yang bisa auto fokus, dan selang beberapa hari kemudian muncul juga Samyang AF 14mm f/2.8 for Canon, pertama kalinya ada lensa auto fokus dari Samyang, baru saja diluncurkan awal tahun 2018 dan sepertinya Samyang yang produsen Korea ini ingin bersaing head-to-head dengan Yongnuo dari China, meski harga Samyang (sekitar Rp 12 juta) cukup jauh lebih mahal daripada Yongnuo.

Irix 15mm f/2.4 yang harganya cukup terjangkau ini rupanya bukan dibuat di Asia tapi di Eropa. Lensa ini hanya bisa fokus secara manual, dibuat dua versi yaitu yang biasa dan yang versi weathersealed. Hanya ada versi untuk DSLR saja. Harga Irix sekitar 7.5-10 juta tergantung weathersealed atau tidak.

Laowa 12mm f/2.8 untuk Canon, Nikon, Sony E. Lensa fix paling lebar yang bisa bukaan f/2.8 ini bakal disukai untuk foto di keadaan gelap seperti foto milky way. Lensa ini hanya bisa fokus secara manual. Harga sekitar 12 juta.

Voigtlander yang merupakan brand dari produsen lensa Cosina sudah lebih dulu mengenalkan lensa fix lebar seperti 15mm f/4.5, lalu 12mm f/5.6 dan kini ada yang bahkan 10mm f/5.6 yang kesemuanya manual fokus. Tercatat lensa 10mm ini adalah lensa wide rectilinear (bukan fish eye) paling lebar yang pernah ada. Mount lensa yang didukung adalah  mount kamera mirrorless seperti Leica dan Sony E-mount untuk sensor full frame seperti kamera Sony A7. Harga lensa Voigtlander sekitar 9-15 jutaan.

Agak beda topik tapi tetap layak dibahas :

Sigma 16mm f/1.4 DC DN merupakan lensa fix ultra lebar juga, tapi diameter dalamnya dirancang untuk kamera APS-C saja, sehingga kalau dipasang di full frame akan mengalami vignetting. Pengguna kamera APS-C seperti Sony A6000 yang membeli lensa Sigma 16mm ini tentu bukan mengejar wide anglenya, karena lensa ini akan ekuivalen dengan 24mm yang mana tidak terlalu lebar. Tapi tentu yang dicari adalah bukaan f/1.4 yang fantastis, cocok untuk interior yang temaram, atau membuat bokeh yang blur sekali. Setidaknya Sigma patut diacungi jempol saat memperhatikan ‘nasib’ pengguna kamera APS-C yang seperti kurang diperhatikan oleh para produsen lensa. Harga Sigma 16mm tidak terlalu mahal, 6.1 juta.

Jadi, pengguna kamera full frame yang mencari lensa dengan fokal ultra lebar, selain lensa zoom wide yang harganya tinggi (diatas 15 juta), pertimbangkan juga lensa fix wide yang relatif lebih terjangkau. Memang lensa fix yang saya ulas ini sebagian tidak bisa auto fokus, dan hanya bisa dipakai di mode manual, tapi semestinya tidak sulit untuk membiasakan memakainya. Untuk lensa fix yang lebih modern tersedia auto fokus seperti dari Samyang dan Yongnuo, misalnya. Untuk pengguna kamera APS-C, tetap lebih baik memilih lensa zoom wide seperti lensa 10-24 atau sejenisnya, mengingat harga lensa semacam ini masih cukup wajar (sekitar 8-12 jutaan) dan juga hingga saat ini belum ada pilihan lensa ultra lebar fix untuk APS-C.


Bagi teman-teman yang ingin memesan lensa lebar, kita akan berusaha membantu, hub WA 0858 1318 3069 atau e-mail infofotografi@gmail.com

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 18 comments… add one }
  • Fery February 14, 2020, 1:39 am

    Kenapa tokina 11-16 tidak masuk daftar ultra lebar utk apsc om?..mohon pencerahan nya om masih bingung pilih buat landscape pan

  • Ramadhan February 3, 2020, 5:00 am

    Koh mohon Saran, aku lagi bingung Harus pake lensa apa.? Untuk 6Dmark II penggunaan landscape buat hasil yang max. Trimaksih

    • Erwin Mulyadi February 3, 2020, 3:45 pm

      Hasil max tentu lensa terbaik spt Canon L series, tapi kalau cari lensa murah meriah ada banyak misal Tamron 17-35mm OSD

  • Nejad July 5, 2019, 7:39 pm

    Om mau tanya kalau cari lensa ultrawide untuk apsc mending canon 10-18, canon 10-22, sigma 10-20, samyang 10mm, samyang 14mm?

  • Mahfud Adhi Ansori February 26, 2018, 5:52 pm

    Ko, mau minta saran. Saya pake kamera 7d mk ii. Saran koko pilih lensa 17-55 f2.8 apa 24-70 f4. Atau saran lensa lain

    • Enche Tjin February 26, 2018, 7:57 pm

      Untuk serba guna saya usulkan 17-55mm f/2.8 karena cukup lebar dan bukaannya besar.

  • Ony January 26, 2018, 4:24 pm

    Koh nanya dong saya punya Canon 600D + 18mm – 55mm … Mau beli lensa untuk videography wedding wedding gitu … Enak nya yg mana ?? Budget yg sedang sedang saja hehehe trims koh …

    • Enche Tjin January 28, 2018, 11:02 pm

      Yang mantap Sigma 18-35mm f/1.8 karena di kondisi gelap pun bisa bagus, dan juga bisa blur latar belakang saat foto / video.

  • Arif January 23, 2018, 11:01 am

    Lensa sony E 35mm f1.8 oss sama sony E 24mm f 1.8 zeiss mana yang bagus untuk traveling?

  • Muhammad Wahyudi January 22, 2018, 9:22 am

    Haloo koh, mau tanya dong.
    Prefer mana yaa koh antara canon 5d mark iii dan 6d mark ii untuk keperluan wedding? Mengingat harga kurang lebih tp tahun pembuatan lumayan jauh. Dan klobisa sedikit penjelasan. Terima kasih sebelum nya koh.

    • Enche Tjin January 22, 2018, 12:02 pm

      Iya, teknologi 6D mk II sudah cukup jauh meninggalkan 5D mk III jadi lebih baik yg 6D.

  • Ivan Harjanto January 20, 2018, 4:18 pm

    Sore koh, kapan2 bahas bidang foto arsitektur komersial dong, terima kasih 🙂

  • Rico Haqiki January 18, 2018, 4:45 pm

    Halo pak enche.
    Saya masih bingung untuk memilih lensa.
    Antara nikkor af-s 50mm f/1.4G dan af-s 85mm f/1.8G.
    Untuk budget saya tidak ada masalah.
    Saya memilih kedua lensa tsb digunakan untuk memfoto subjek manusia,bisa dikatan model di luar ruangan.
    Sebaiknya pilih yang mana pak enche ??
    Saya punya gear nikon d5300

  • dani priyo January 17, 2018, 8:23 am

    Tanya dong koh,
    saya barusan beli kamera lumix gx85, dan blm begitu paham dengan sensor mft, saya mau pake 1 lensa yang bagus buat lanscape dan bisa buat potrait fotograpi, adakah rekomendasi lensa yang saya maksud??
    maksih

Leave a Comment