≡ Menu

Mencoba singkat lensa FujiFilm XF 150-600 f/5.6-8 OIS

Pada artikel ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman dalam memakai lensa telefoto baru dari FujiFilm yaitu XF 150-600m f/5.6-8 R OIS WR. Lensa dengan berat 1,6kg ini saya pasang ke kamera Fuji X-H2s dan dicoba selama 2 hari di pulau Tidung, Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Bagi Fuji sendiri, adanya lensa super telefoto ini semakin melengkapi koleksi jajaran lensa kelas pro mereka, dan lensa ini ditujukan untuk para fotografer aksi cepat atau yang suka memotret satwa liar termasuk birding.

Saya membawa lensa Fuji XF 150-600mm dengan bodi X-H2s

Di pulau Tidung saat saya datang kesana, sedang relatif sepi. Jadi yang bisa saya coba dari lensa ini adalah untuk mencari tahu ketajaman optiknya (yang terdiri dari 24 elemen dalam 17 grup), kemampuan stabilisasi OIS, lalu bagaimana auto fokusnya yang sudah dibantu dengan motor fokus terbaru versi linear. Foto-foto yang bisa saya ambil lebih kepada kegiatan penduduk setempat termasuk nelayan. Adapun usaha saya untuk dapat foto birding tidak berhasil karena disana ternyata jarang ada burung-burung laut yang biasanya terbang di sekitar pantai.

Lensa XF 150-600mm ini sendiri tetap dirancang untuk sensor APS-C, jadi agak beda misalnya dengan lensa full frame, dalam arti walaupun dia sudah masuk ke super tele tapi masih relatif tidak terlalu besar, dan panjangnya yang sekitar 30 centimeter masih termasuk okay. Fokal 150-600mm ini bahkan di full frame saja sudah wow, tapi di sistem Fuji lensa ini memang ditujukan untuk mencover ekuivalen 230-900mm yang bahkan lebih wow lagi, subyek yang jauh pun tidak bisa lolos dari tangkapan lensa panjang ini. Dari aperture nya bisa dimengerti kalau lensa ini haus akan cahaya, bayangkan f/5.6 saja sudah agak kecil, apalagi f/8 saat di zoom lagi, pasti butuh cahaya matahari yang terang atau terpaksa menaikkan ISO cukup tinggi (bahkan sangat tinggi bila suasana sekitar mulai redup). Melambatkan shutter speed bisa dicoba, khususnya kalau subyeknya cenderung diam, supaya ISO jangan terlalu tinggi. Untungnya lensa ini punya OIS yang memang sangat diperlukan pada fokal lensa yang panjang seperti ini.

Dari kesan pertama saya, lensa ini memang solid dan mantap secara fisik, bobotnya pas dan masih bisa dipakai handheld (tanpa monopod), lalu kinerja AF terasa cepat dan halus (senyap), dan stabilisasi optik terlihat bagus (tidak shake di saat live view juga). Dari warna lensa, tidak hitam seperti lensa Fuji pada umumnya, saya menduga karena Fuji ingin lensa ini juga bisa konsisten performanya saat dipakai di outdoor yang panas (karena hitam akan menyerap panas lebih banyak). Saya terkesan dengan ketajaman, kontras dan hasil dari lensa XF 150-600mm ini, khususnya pada area fokal yang banyak dipakai seperti dari 150-400mm, dan diatas itu hasil foto akan mulai terganggu oleh atmospheric haze karena memotret subyek yang terlalu jauh. Di lensa ini juga ada selektor area fokus, apakah mau bisa memfokus dekat (2,4 meter adalah jarak fokus terdekat) atau mau diubah ke 5m supaya bisa makin gesit AF-nya untuk foto burung misalnya. Di lain waktu, kalau ada kesempatan mencoba lensa ini lagi, saya akan tes untuk birding di lokasi lain yang lebih sesuai. Tapi impresi saya di awal ini memang kagum dengan lensa APS-C yang dibuat sangat serius ini, sesuatu yang bila di sistem kamera lain, pengguna kamera APS-C nya harus memakai lensa dalam wujud lensa full frame yang lebih besar dan berat.

Foto potret dengan lensa di fokal 400mm? Beginilah kira-kira hasilnya
Saat dipakai di jarak fokus minimum 2,4 meter
Tajam dan detail, tanp perlu di crop
Dengan fokal maksimal 600mm
Dengan fokal maksimal 600mm
Dengan fokal maksimal 600mm
Seperti inilah kira-kira bokeh dan bulatan blur dari lensa ini
Saat subyek yang difoto kelewat jauh, maka hasilnya akan kurang tajam akibat atmospheric haze dari udara panas

About the author: Erwin Mulyadi, penulis dan pengajar yang hobi fotografi, videografi dan travelling. Sempat berkarir cukup lama sebagai Broadcast Network TV engineer, kini Erwin bergabung menjadi instruktur tetap untuk kursus dan tour yang dikelola oleh infofotografi. Temui dan ikuti Erwin di LinkedIn dan instagram.

{ 0 comments… add one }

Leave a Comment