≡ Menu

Keuntungan tinggi badan dalam fotografi

Tak pernah kusangka bahwa tinggi badan juga membawa pengaruh dalam membuat komposisi (mencari angle) dalam mengambil foto.

Contohnya saja saya yang memiliki tinggi 153cm dan Enche 173cm. Terpaut selisih 20 cm ternyata memberikan perbedaan yang berarti.

Saya baru menyadari pertama kali ketika diajak hunting ke Borobudur kalau tinggi badan berpengaruh. Perhatikan kedua foto di bawah ini. Foto sebelah kiri diambil oleh Enche. Foto sebelah kanan diambil oleh saya. Keduanya menggunakan kamera yang sama. Padahal posisi kita sama (atau paling tidak dia hanya mundur selangkah dari posisi saya), akan tetapi mengapa hasilnya berbeda banget hanya karena 20cm tersebut. (X_X)

**NB: Bisa saja orang dengan tinggi badan saya mengambil komposisi seperti foto sebelah kiri. Caranya dengan mundur beberapa langkah dengan posisi sedemikian rupa sehingga komposisi patung dapat terambil separuh badan. Setelah itu, dicrop waktu editing. Kompensasinya kualitas foto menurun. 🙂

Yang paling membuat frustasi adalah kejadian di perkebunan teh.
Perhatikan kedua foto ini. Posisi pengambilan foto dan objek foto adalah sama. Mengapa hanya foto saya yang begitu (tidak hijau semuanya tapi ada tampak tanah di latarnya)? Hiks.

Setelah menyadari hal ini, saya pun meminta bantuan mama (tinggi 165cm) dan ternyata bisa. Tinggi oh tinggi…

Merasa tidak pede? Eitss… jangan dulu.

Bagi yang mempunyai tinggi badan yang sama denganku, jangan berkecil hati. Ternyata dengan tinggi badan seperti ini, kita juga mempunyai kelebihan yaitu lebih bisa mengambil komposisi yang bagus dari low angle (berhubung tubuh kita lebih dekat ke tanah). Selain itu, saat foto orang satu badan, kita tidak perlu repot membungkuk atau jongkok untuk mendapatkan perspektif yang proporsional. Wkwkwk…

Di tur Sawarna kemarin, saya mempunyai ide untuk membuat foto menggenggam matahari. Untuk foto seperti ini, sepertinya lebih gampang bagi saya untuk mengambil komposisi. Berhubung dia cukup tinggi dan saya rada pendek, saya hanya perlu mengambil posisi sedikit jongkok.

Jadi, mau tinggi mau pendek, masing masing ada kelebihan dan kekurangannya. Saat ini saya merasa sepertinya masih lebih banyak kekurangannya, tetapi jika nanti saya menemukan yang lainnya, pasti akan saya sharing disini.

About the author: Iesan Liang adalah seorang penggemar fotografi yang aktif berkontribusi untuk acara Infofotografi. Salah satu buku karangan Iesan adalah Kursus editing dengan Adobe Lightroom. Temui Iesan di Instagram atau Google+

{ 6 comments… add one }
  • fifi dewi anggara November 25, 2012, 10:20 am

    tinggi saya 175,,,,,mungkin suatu saat saia juga bisa jadi model atau pun ftografer 🙂

  • Yayah Nyobes October 29, 2012, 10:49 am

    Thanx mbak,masukannya. Sepertinya sepele tp byk manfaatnya!

  • Palgunadi October 3, 2012, 6:20 am

    benar2 pasangan yang serasi..saling mengisi, baik dalam pemotretan, penulisan dan tentunya tinggi badan…hehe

  • N H K October 1, 2012, 9:47 pm

    syukuri dan maksimalkan apa yang ada..
    topik yg keren mbak! keep share ^__^

  • mursal buyung September 30, 2012, 7:13 am

    ada2 wae atuh euy,tinggi ok ,g tinggi juga ok hehehehe

Leave a Comment