≡ Menu

Memilih sistem kamera terbaik untuk Landscape photography

Landscape photography (fotografi pemandangan) merupakan jenis fotografi yang paling populer. Saat ini, semua orang dapat memotret pemandangan dengan berbagai jenis kamera, tapi apakah ada kamera yang terbaik untuk jenis fotografi ini?

Di jaman film, kamera dan lensa yang digunakan fotografer profesional biasanya bertahan lebih dari 10 tahun karena teknologi film sudah matang (mature). Tapi saat memasuki era kamera digital, sampai saat ini teknologi kamera digital belum 100% matang, mungkin sekitar 80%. Sehingga tidak ada sistem kamera yang sempurna, maka itu, fotografer masih suka mengganti-ganti sistem kamera dalam beberapa tahun terakhir ini.

Dari pengalaman saya, ada beberapa kriteria yang penting dalam landscape photography:

1. Mampu menangkap detail (resolusi tinggi) dan tajam

Sistem yang baik perlu memiliki kamera yang beresolusi tinggi (20MP+ menjadi standar saat ini), dan idealnya sensornya tidak memiliki low pass filter/AA filter yang menurunkan ketajaman. Kualitas lensa juga mempengaruhi kualitas foto.

Resolusi tinggi memungkinkan untuk mencetak sangat besar dan saat dilihat dari dekat masih tajam. Sebagai gambaran, kamera 24MP sempurna untuk cetak foto dengan panjang 50 cm (300 dpi), kalau kualitas gambarnya bagus, 1 meter juga masih sangat baik. Kamera 45/50MP tentunya bisa dicetak lebih besar lagi dengan kualitas yang memuaskan.

2. Dynamic range dan bit depth yang luas

Teknologi sensor belum sehebat mata manusia dalam menyeimbangkan kontras (Bagian yang terang dan gelap), tapi terus berkembang. 10 tahun yang lalu, rata-rata dynamic range (DR) kamera digital rata-rata dapat menangkap 12 tingkat cahaya. Kamera pro bisa menangkap 14-15 tingkat cahaya. Masih belum menyamai mata manusia yang sekitar 21 stop, tapi ada kemajuan.

Kamera yang bagus juga dapat merekam RAW dengan bit depth setidaknya 14 bit tanpa kompresi, atau ada kompresi tapi tidak menurunkan kualitas foto. Dengan bit depth yang tinggi, kamera dapat menangkap warna dan gradasi terang gelap yang lebih kaya.

3. Ketahanan kamera dan lensa terhadap lingkungan

Memotret pemandangan yang keren seringkali harus di kondisi lapangan yang berat, seperti cuaca yang ekstrim (badai hujan, debu, salju, air laut, cuaca dingin atau panas). Sistem kamera yang baik harus bisa bekerja dengan baik di kondisi tersebut, tidak macet atau bertindak aneh.

Dengan mengunakan kamera dan lensa yang tahan banting, saat memotret kita jadi lebih bisa berkonsentrasi dalam memotret, bukan kuatir bahwa kamera dan lensa bisa rusak.

4. Desain kamera yang ergonomi dan mudah dioperasikan

Kamera landscape yang bagus memiliki desain antarmuka yang bagus, tombol-tombol dan roda dial yang besar sehingga mudah mengendalikannya terutama saat memotret di kondisi cuaca yang dingin dan fotografernya mengunakan sarung tangan. Tombol-tombol juga seharusnya diberikan ruang (space) yang cukup supaya fotografer-nya tidak salah pencet atau kepencet dua tombol sekaligus tanpa disengaja.

Demikian juga susunan menu seharusnya lebih simple dan mudah untuk mencari setting yang diinginkan. Minimal, tombol dan menu bisa diatur/diorganisasi sesuai keinginan.

5. Pilihan lensa dan kualitasnya

Meski sudah ketemu kamera dengan kriteria diatas, tapi perhatikan juga pilihan lensa-lensanya. Sistem yang bagus memiliki lensa dengan rentang 16 sampai 200 mm. Lebih bagus lagi jika memiliki lensa yang lebih lebar lagi 10-14mm ekuivalen full frame/format film 35mm dan super telefoto sampai 400-600mm.

Baik, mari kita kaji kamera-kamera digital yang ada saat ini dan seberapa cocok untuk landscape photography:

Leica SL

Sistem Leica SL saya nilai sangat baik untuk landscape photography karena memenuhi kriteria-kriteria yang saya sebutkan diatas. Meski resolusi kameranya hanya 24MP, sensornya tidak memiliki low pass filter dan hasil fotonya memberikan warna yang saya sukai. Pilihan Lensa Leica SL tidak ada yang jelek, semuanya weathersealed dengan coating lensa yang sangat baik sehingga hasil foto kontras dan tidak mudah kotor.

Yang menonjol dari sistem Leica SL ini adalah ketahanan terhadap elemen lingkungan yang jelek, dan pengoperasian yang mudah karena tombol-tombol yang bagus dan jendela bidik yang sangat jelas (4.4 juta titik).

Keunikan lain yang saya tidak jumpai di kamera lain yaitu hasil foto yang bersih dengan gradasi yang baik saat long exposure, dan shutter speed bisa di set sampai 30 menit exposure tanpa alat bantu seperti wireless remote.

Tentunya ada kelemahan juga yang saya harapkan diperbaiki di SL berikutnya yaitu resolusi foto sebaiknya ditingkatkan ke 45-50MP dengan dynamic range yang lebih baik lagi, karena kualitas lensa SL sudah siap.

Dari tahun 2016 sampai artikel ini ditulis, saya Leica Ambassador Indonesia dengan kamera utama saya Leica SL, Leica Q, Leica D-Lux (109).

Canon, Nikon dan Sony Full Frame

Bagi pengguna kamera Canon, yang terbaik adalah Kamera DSLR Canon 5DS R pada saat ini karena memiliki resolusi tinggi tanpa low pass filter, sehingga mampu menghasilkan foto yang tajam. Nikon juga populer untuk landscape photography yaitu Nikon D850. Sebagai merk yang sudah lama berkibar di dunia fotografi, pilihan lensa Canon dan Nikon juga sangat banyak, baik dari Canon dan Nikon maupun pihak ketiga seperti Sigma dan Tamron.

Kelemahan sistem Canon dan Nikon saya rasakan adalah fakta bahwa jenis kameranya merupakan DSLR, sedangkan teknologi baru kamera lebih berkembang ke mirrorless yang memiliki kinerja lebih cepat, berukuran lebih ringkas dan mudah pengoperasiannya.

Sony yang beberapa tahun terakhir ini naik daun karena merupakan sistem mirrorless, jadi pengoperasiannya lebih mudah dan ukuran kamera dapat dibuat lebih compact. Bagi penghobi fotografi landscape, yang terbaik saat ini adalah seri Sony A7R III karena memiliki sensor resolusi tinggi (45MP) dan kinerja yang lebih baik daripada generasi sebelumnya.

Kelemahan sistem Sony saat ini yaitu saat di uji di kondisi lingkungan yang sangat buruk kadang gagal karena seal-nya kurang rapat terutama di bagian bawah kamera. Tapi Sony generasi terbaru sudah cukup baik. Selain itu, ukuran tombol, grip, dll cukup kecil sehingga bagi fotografer yang bertangan besar atau memakai sarung tangan agak kurang nyaman saat mengunakannya.

Medium Format

Dua tahun terakhir, ada terobosan teknologi mirrorless dalam medium format, yaitu diperkenalkannya kamera mirrorless dari Fuji GFX dan Hasselblad X1D. Kamera ini sangat compact untuk ukuran medium format (sensor yang lebih besar dari kamera DSLR) dengan resolusi 50MP. Meskipun resolusinya sama, tapi dengan lensa yang fix yang berkualitas, ketajaman di tingkat pixelnya lebih baik daripada kamera dengan sensor full frame.

Meski dari segi kualitas gambar tidak diragukan, tapi kelemahan sistem medium format masih cukup banyak, diantaranya yaitu kinerja-nya yang masih terasa lambat, ukuran lensa-lensanya yang relatif besar diameternya dan pilihan lensa zoom-nya terbatas. Kebanyakan fotografer mau tidak mau akan mengunakan lensa fix. Mengunakan lensa fix saat memotret landscape memang memungkinkan, tapi agak repot harus ganti-ganti lensa dan membahayakan jika harus ganti lensa di lingkungan yang kurang bersahabat.

Ukuran dan berat kamera

Makin besar sensor kamera, tentunya otomatis ukuran kamera dan lensa akan menjadi lebih besar diameter dan panjangnya dan juga harganya. Untuk landscape photographer, tentunya kita semua mau ukuran sistem kamera yang kecil tapi kinerja yang besar, tapi sayangnya hal tersebut tidak bisa diwujudkan dengan teknologi saat ini.

Jika yang diprioritaskan adalah ukuran dan berat, maka saran saya justru memilih kamera mirrorless dengan sensor yang lebih kecil (APS-C dan M43). Contohnya Fuji X-H1 karena lensa-lensanya sudah cukup lengkap dari 10-400mm (ekuiv 16-600mm). Dengar kabar akan akhir tahun 2018 ini akan ada lensa baru dengan jarak fokal 8mm (ekuiv 12mm).

Jika terasa masih memberatkan, dan perlu mengunakan lensa telefoto untuk menangkap detail pemandangan, maka sistem m43 seperti Panasonic G9 ideal, karena lensa telefotonya Leica 50-200mm f/2.8-4 (ekuiv 100-400mm) hanya memiliki berat 665 gram, sedangkan lensa APS-C atau Full frame biasanya memiliki berat kurang lebih 1.3-1.65 kg untuk jarak fokal yang sama.

Kesimpulan

Sistem kamera digital untuk landscape photography kian berkembang, dan hal tersebut merupakan hal yang baik, kompetisi dan perkembangan teknologi membuat harga kamera canggih semakin terjangkau. Sampai saat ini belum ada satu sistem kamera yang sempurna. Pilihan terbaik berpulang kembali pada tiap-tiap fotografer karena kriteria-kriteria yang penting bagi tiap-tiap orang tidak sama.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 23 comments… add one }
  • Maman October 29, 2019, 1:12 pm

    Selamat siang koh ence..saat ini saya menggunakan fuji xt20 dan sya anda rencana mau upgrade k xt3 co2k gak klo buat landscape sma portrait..trm ksih

  • Aduet October 15, 2018, 6:10 am

    Kok bagus Canon 750d atau 800d

  • Karimunjawa Explore August 22, 2018, 1:37 pm

    Koh, mau tanya, sy skrg pengguna eos 60d, kalau mau ganti ke sony a7ii bagus gk buat landscape dan long exposure? Mksdnya lebih baik yg mana antara 60d dan a7ii. Terima kasih sebelumnya atas info2nya.

    • Enche Tjin August 22, 2018, 7:56 pm

      Bagus A7 II kualitas gambarnya.

      • Karimunjawa Explore August 22, 2018, 10:27 pm

        Terima kasih ko atas infonya, oh iya klo utk autofokusnya lbh cepat mana koh, krn sy sering foto para wisatawan jd butuh gerak cepat.

  • Bobi Badare August 20, 2018, 10:08 am

    Salam kenal, saya adalah pembaca setia artikel anda sejauh ini mengenai ulasan kamera dll. yang saya mau tanyakan apakah dynamic range berbanding searah dengan megapixel? karna kebanyakan kamera terbaru yang dynamic range bagus sedangkan megapixelnya kecil

    • Enche Tjin August 20, 2018, 10:14 am

      Dynamic range gak berkaitan dengan megapixel, karena ada juga yang megapixelnya banyak tapi dynamic rangenya bagus, contohnya Sony A7R III, Nikon D850. Megapixel sedikit dynamic rangenya kadang biasa saja, tergantung dari generasinya, sensor generasi baru selalu ada peningkatan di resolusi dan dynamic range.

  • Denni August 17, 2018, 12:50 am

    Koh, bantu rekom GND yang murah tapi bagus untuk landscape dengan bahan resin.

    • Yoga June 6, 2019, 7:32 am

      Yoganendi : Haida,,, udah 3 tahun pakai,,, puas bgt,,,, colorcastnya
      Mendekati 0, kualitas ok, harga agak miring dibanding lainya,,,,

  • JENNY FERNANDA August 16, 2018, 10:25 pm

    Malam koh, mau nanya utk landscape kamera sony a6000 saya menggunakan lensa samyang 12mm sesuai rekomendasi koh enche sebelumnya,.
    Utk telenya sebaiknya saya menggunakan lensa apa ya koh, saya ragu antara sony 55-210mm atau tamrom 18-200mm? Harga hampir beda 50% dan sebenarnya saya lebih butuh tele nya karna sudah ada lensa wide. Kira2 ketika di zoom lebih tajam yg mana koh? Mohon rekomendasi nya lagi

  • Ryan August 16, 2018, 3:25 pm

    Om Enche ulasan om diatas menyebutkan bahwa baik lensa wide maupun lensa tele digunakan untuk lanscape photography. BTW, sebagai pemula lensa apa yang lebih utama, yang paling sering digunakan untuk lanscape photograpy? (Wide lens atau tele lens) Kalau saya lebih cenderung ke lensa wide dgn bukaan selebar mungkin mohon pencerahannya.

    • Enche Tjin August 16, 2018, 4:10 pm

      Boleh, biasanya mulai dari lensa wide, bukaan sedang seperti f/4 bisa, kecuali suka foto bintang, lebih besar bukaannya seperti f/2.8 lebih baik.

      • Ryan August 16, 2018, 5:54 pm

        Jadi lanscape photograpy cendrung lebih banyak menggunakan lensa wide ya om? Lantas lenza tele 200 mm keatas digunakan dalam kondisi seperti apa?

        • Enche Tjin August 16, 2018, 8:52 pm

          Untuk detail landscape yang jauh sekali, misalnya puncak gunung.

  • fajar saputro August 15, 2018, 8:09 pm

    Pak, kalau nikon d3300 dipasangkan lensa 70 200 f2.8 vr2 apakah akan menjadi kombinasi sempurna ?

    • Enche Tjin August 16, 2018, 10:37 am

      Bagus hasil fotonya, tapi kameranya kecil jadi agak timpang ke depan.

  • Yoanes August 15, 2018, 7:31 pm

    pak Enche, lebih baik beli kamera yg ada stabilization atau lensa yg ada stabilization? mohon berikan alasannya, krn sy ada rencana beli kamera mirroless, trims atas bantuannya.

  • Agus August 15, 2018, 1:27 pm

    Kalau gx85 dikawinin dengan leica 8-18 buat landscape gimana koh, please advice

    • Enche Tjin August 15, 2018, 2:16 pm

      Keren tu lensanya, bodinya kalau weathersealed spt G85 atau G9 lebih mantap lagi. Kalau GX85 harus berhati-hati.

      • Agus August 16, 2018, 8:59 am

        ok Koh thanks advicenya

Leave a Comment