Memotret burung tidak mudah, karena burung cenderung bergerak cepat dan bebas, terutama saat lagi terbang. Tapi jika mampu memotret burung yang dengan baik, kepuasannya akan berbeda jika dibandingkan dengan memotret benda mati.
Pertama-tama, setting yang penting untuk memotret burung adalah shutter speed. Kecepatan yang saya anjurkan untuk shutter speed adalah 1/250 detik untuk burung yang diam/bergerak lambat, dan 1/1000 detik untuk burung yang bergerak cepat atau terbang.
Untuk mendapatkan shutter speed tersebut, bisa dengan dua cara, yaitu dengan mengunakan mode S/Tv (Shutter priority) kemudian patok shutter di angka yang diinginkan. Dan kemudian tingkatkan ISO jika kondisi cahaya gelap. Ada juga fungsi Auto ISO di kamera sehingga bisa membantu.
Cara lain yaitu dengan mode A/Av (Aperture priority) kemudian pilih bukaan yang diinginkan untuk mengendalikan ruang tajam. Misalnya jika ingin hanya kepala burung yang tajam f/2.8, jika ingin keseluruhan tubuh burung tajam, f/5.6 atau f/8. Kemudian perhatikan shutter speed, jika shutter yang dipilihkan kamera lambat, tingkatkan ISO.
Di beberapa kamera canggih, di fungsi Auto ISO nya bisa diset minimum shutter. Nah ini fitur yang sangat berguna. Biasanya saya set minimum shutter ke 1/250 atau 1/1000 detik dan kamera akan otomatis menaikkan ISO sampai shutter yang diinginkan tercapai.
Selain setting kamera, tentunya komposisi dan kemampuan melihat cahaya harus diasah juga. Contohnya foto diatas saya mengamati cahaya jatuh pas ke kepala burung saja, membuat sekitarnya lebih gelap, maka fotonya jadi lebih dramatis. Jika cahaya jatuhnya ke badan, tentunya kepalanya jadi gelap dan kurang bagus.
—
Foto-foto diatas diambil dalam rangka seri mentoring. Jika anda berminat ikut, boleh hub 0858 1318 3069 atau periksa secara rutin halaman jadwal kegiatan belajar fotografi. Jika ingin privat seputar Jakarta juga oke.
Terima kasih buat infonya