Sebulan belakangan, saya dipinjami Olympus PEN F dan Olympus OMD EM5 II . Beranjak dari sana, saya coba sedikit riset tentang line-up kamera Olympus, mulai dari seri OM-D terlebih dahulu.
Tiga kamera Olympus OM-D sekilas mirip-mirip, tapi sebenarnya banyak juga perbedaannya dan ditujukan ke jenis fotografer yang berbeda. Ada persamaan dari semua kamera seri ini, yaitu desainnya seperti kamera DSLR tapi ukurannya lebih compact, dan memiliki sensor micro four thirds dengan resolusi 16 MP.
Seri OM-D adalah seri kebanggaan Olympus atau istilahnya, lini profesionalnya. Sedangkan seri PEN lebih ditujukan ke fotografer casual/hobi, dan yang mementingkan desain/style. Bentuk Olympus PEN lebih retro seperti kamera rangefinder seperti kotak dan tidak memiliki punuk seperti kamera SLR.

Saat ini, masih banyak kamera OM-D yang masih tersedia. Di kasta paling tinggi duduk Olympus OM-D E-M1. Kamera ini memiliki spec yang paling komplit di saat pertama kali diuncurkan bulan September tahun 2013 yang lalu. Tapi spesifikasi yang canggih ini telah dilewati oleh adiknya Olympus OM-D E-M5 mk II yang dikeluarin dua tahun setelahnya, yaitu Februari 2015.

Olympus OMD E-M1 dengan battery grip, adaptor, dan lensa SLR Olympus Zuiko 50-200mm f/2.8-3.5
Meskipun demikian, E-M1 masih diminati oleh fotografer-fotografer yang masih memiliki lensa-lensa Olympus four thirds di era Olympus DSLR. Saat memasang lensa tersebut ke body E-M1, kecepatan autofokusnya tetap cepat karena hanya di E-M1, Olympus membenamkan titik fokus deteksi fasa. Selain itu, ukuran body E-M1 yang sangat kokoh, terasa pas untuk yang fotografer bertangan besar atau sering mengunakan lensa-lensa panjang. Harga E-M1 paling tinggi, yaitu Rp 17.4 juta body only.

Kamera Olympus OM-D EM-5 yang saat ini sudah generasi ke-dua, adalah kamera yang dirancang supaya fleksibel. Berada di tengah-tengah, dia tidak semahal EM-1 tapi memiliki fungsional yang melebihi EM-1 seperti di stabilizer 5 Axis yang lebih bagus yaitu mencapai 5 stop, sedangkan yang pada umumnya 4 stop. Ada fitur super high-res shot yang membuat foto dengan resolusi tinggi yaitu 40MP, dan fitur videonya lebih lengkap, misalnya banyak pilihan format rekaman dan juga ada mic output untuk monitoring audio.

Dua pilihan grip untuk memperbesar pegangan. Yang paling bawah bisa ditumpuk untuk vertikal grip dan memuat dua baterai.
Ukuran EM5 lebih kecil dari EM-1, terutama pegangannya, tapi kalau dirasa pegangan kurang besar, maka bisa memasangkan aksesoris grip. EM-5 adalah kamera paling fleksibel di antara OM-D lainnya, jika dana mencukupi dan berminat main di fotografi tapi juga di videografi, saran saya mulai dari EM-5. Harga resmi EM-5 saat ini Rp 15.399.000,- body only.
Kamera Olympus OM-D EM-10 yang juga sudah generasi kedua, adalah kamera yang dirancang seringkas, seringan dan semurah mungkin. Sebagai adik bungsu, EM-10 lebih dikhususkan untuk penggemar street photography. Berat EM-10 hanya 390 gram, lebih ringan 100 gram dibandingkan dengan EM-5 mk II . Harganya juga paling terjangkau. (10.2 juta dengan lensa 14-42mm). Untuk menghemat ongkos produksi, EM-10 tidak weathershield, jadi tidak aman kalau main hujan-hujanan, jendela bidik EM-10 lebih kecil daripada kakak-kakaknya, dan layar lcd tidak bisa diputar ke samping dan kemudian 360 derajat, tapi cuma bisa ditekuk ke atas dan kebawah saja.
Meskipun demikian, menurut saya justru layar LCD yang ditekuk ke atas ke bawah (bukan ke samping) lebih bagus untuk street photography, sedangkan yang bisa diputar disamping lebih bagus untuk merekam video. Alasannya adalah supaya tidak terlalu menarik perhatian subjek foto.
Tidak semua fitur E-M10 lebih buruk, E-M10 punya built-in flash, sedangkan kakak-kakaknya harus memasang flash eksternal di atas kamera. Meski kecil, built-in flash sering membantu saat memotret di kondisi backlight. Generasi kedua EM10 II juga sudah memiliki silent/electronic shutter sehingga tidak bersuara sama sekali saat mengambil foto dan stabilizernya sudah 5 axis (4 stop) dibanding yang sebelumnya hanya 3 axis (3 stop). Karena kelebihan tersebut cukup penting, saya pikir invest ke generasi ke-2 lebih baik.
Singkatnya…
Pilih Olympus OMD E-M1 jika..
- Berniat memasangkan lensa Olympus four thirds era DSLR dengan adaptor.
- Jika sering mengunakan lensa-lensa panjang/besar
- Ingin ketahanan fisik yang tahan banting, weathershield, dan dapat digunakan dalam jangka waktu panjang
Pilih Olympus OMD EM-5 II jika..
- Ingin kamera yang fleksibel, bagus buat foto ataupun video
- Ingin kamera dengan fitur yang paling baru
- Ingin kamera yang weathershield (tahan cipratan air dan debu)
Pilih Olympus OMD EM-10 II jika..
- Suka street/travel photography, suka kamera yang seringkas mungkin
- Punya budget terbatas, murah jauh dibanding kakak-kakaknya, sudah dapat lensa lagi!
- Banyak pakai lensa fix atau zoom pendek
Catatan: Harga diatas berlaku saat penulisan artikel ini dan dapat berubah-ubah. Harga bisa lebih murah jika membeli dengan paket lensa/promo.
—
Sudah punya kamera mirrorless? Ikuti kupas tuntas kamera mirrorless. Boleh privat 1-1 juga jika sukar mencari waktu, hubungi 0858 1318 3069 untuk mendaftar.
saya pernah menggunakan camera olympus OM-D EM-5 Gen 1. dan bener kata om Darwis triadi,fotografi itu masa depan….olympus jauh lahir terlebih dulu sebagai camera mirrorless dan terbukti kini sony alpha mengikuti jejak Olympus. mengenai hasil OM-D yang saya gunakan memang ajib,color contras dll pas banget!
buat yang suka dengan kamera ber-sensor besar mending skip bahas ini,karena sensor M4/3 dirancang untuk kemudahan dan membuat teknologi kamera lebih ringkas…enggak perlu lensa2 besar untuk menghasilkan hasil maksimal disensor ukuran seperti ini. semoga membantu 🙂
Ko selamat siang,
Kameraku dengan lensa bawaannya
Olympus OM-D E-M1 with Olympus 12-40mm f/2.8 Pro
Yg pengen aku tanyakan adalah kalau pengen nambah lensa yg cocok type apa merk apa ko,yang Bisa menghasilkan seperti bunga tulip,, terima kasih.,
Lensa fix yg cocok type apa, dan perlu ada tambahan adaptor juga? Terima kasih
Bisa menghasilkan seperti bunga tulip apa tuh ya maksudnya? Lensa-lensa Olympus banyak pilihannya, dan bisa juga memasang lensa Panasonic tanpa adaptor.
maaf koh…URGENT!
saya lagi bimbang ini udh mepet waktu kepergian, milih antara em1 atau em5 mark ii, soal keduanya watersealed (penting buat sya dipake traveling ekstrim alias Backpacker nge-gembel berbulan-bulan di outdoor)
sya tertarik em1 karna body lebih kokoh dan punya ketahanan fisik yang tahan banting, weathershield, dan dapat digunakan dalam jangka waktu panjang, dan fitur edit seperti highlight, shadow bsa langsung dikamera (apakah di em5mkii sama2 bisa?)
utk em5MKII sya lebih tertarik dgn fitur2 barunya, high-res shot 40MP & LCD yang bisa diputar disamping.
sebenarna budget saya hanya cukup utk em10 mark ii yg baru, tpi karna tdk watersealed jd sya memaksakan utk beli em1/em5mkii yg bekasss (karna harga baru em10mkii sama dgn harga bekas em1/em5mkii) hehe
oya saya lebih tertarik utk foto landscape,HI,Videography ada sarankah lensa apa yg cocok? (budget terbatas)
*sya bela2in jual xt10 kmarin utk beli omd ini haha
Lensa Olympus banyak, yang populer 12-40mm f/2.8, kalau perlu lebih lebar ada 7-14mm f/2.8, saran saya sih kalau budget mencukupi yang weathershield juga lensanya.
utk kameranya gaada saran?
Mau nanya, Olympus yang seri full frame, tipe apa aja yah? tergiur nih sama harganya, compact terus murah di sertai camera mirrorles lainya?
Over all mana lebih baik, Ko
Olympus OMD EM-5 II vs Fujifilm X-T1..?
Saya bingung memilih kamera microfour third mending olympus atau panasonic ya kak?
Kl olympus ambil pen f atau seri omd?
Sekalian minta rekomendasi lensa fix yg slim ringan tapi tajam untuk street photogphy donk kak
Terimakasih jawabannya
koh.. kalo skarang beli olympus omd em 5 yg gen 1 masih worthed ga? bujet 7jt
Saya juga punya pertanyaan yg sama utk pak Enche, mohon infonya, krn saya suka fitur dust & splash proof-nya dgn harga yg terjangkau terakhir turun di 8 juta krn sudah discontune product.
Mungkin saran saya beli bekas saja. Mungkin bisa dapat 5-6 juta. Reviewnya disini.
Pak Enche Tjin,
Mo nanya dunk, saya newbie neh, saya pake olympus OMD M5 Mark II trus coba rekam video dgn setting mode FHD / 50fps selama 1 menit 30 detik, lalu hasil video tsb saya play di kamera dan di notebook, setelah 1 menit play berjalan koq suara putus-putus ya sedangkan gambar tetap lancar bergerak, kenapa ya? mohon pencerahaanya, trima kasih
Saya sudah coba tanyakan ke Olympus Indonesia, katanya coba di reset dulu ke settingan pabrik dan coba lagi. Kalau masih demikian mungkin perlu diservice.
Mas Enche Tjin ..mhn info..bila mnggunakan olympus em10 kl sangat terpaksa mnggunalan iso yg tinggi…kira2 iso tertinggi berapa yg masih mungkin foto tersebut bisa dinikmati dgn ckp vaik..misal dicetak seukuran utk pameran foto?
Terimakasih sebelumnya
Menurut saya ISO 1600
om nche nanya dong kalo omd em10 di padukan sama lensa manual memuaskan gak hasilnya.
Tergantung kualitas lensa manualnya.
Om Kalo Di Bandingin Sama Nikon Coolpix P900 ? Bagus Yang Man Ya ? Soalnya Pengen Prosumer Yang Bisa Manual Mode.
Beda jenis kameranya, kalau P900 itu gak bisa ganti lensa, kelebihannya bisa zoom jauh. Tapi kalau soal kualitas dan fleksibilitas bagus sistem yang diulas diatas, hanya saja perlu beli lensa-lensa tambahan lagi untuk berbagai jenis fotografi.
Koh Secara 4/3 ini adalah 16 mp, jika dibanding 5d awal yg cuma 10an mp lebih bagus dong untuk detail lanskap ???
Iya, generasi teknologi prosesor dll-nya juga sudah jauh.
halo om, pgn tanya.. kalo canon n2 bagus gak ya? aku mau beli camera budget nya agak low sih, tujuannya buat vlogging liburan.. bingug masih pemula
Asyiknya karena kecil, tapi tentunya kualitas gambarnya biasa saja 🙂
Mohon bantuan Pak Entje. Overall mana yang lebih baik Canon EOS M3 atau Sony A5100 terutama untuk pemula. Terima kasih sebelumnya.
Keduanya oke buat pemula, tinggal diteliti saja fitur2nya, dan yang mana yang lebih disukai.
maaf ko pertnyaannya diluar materi. saya mau tanya soal thamron 17-50mm f/2.8 vr dan non vr (for canon)? bisa beri ulasannya skidit gak ko. rekomended gak buat foto landscape skaligus foto model?
Mirip kualitasnya, tapi kalau ada stabilizer tentunya lebih bagus, terutama saat motret di kondisi gelap. Lensa tsb tergolong cukup multifungsi buat apa saja ok, termasuk pemandangan dan model.
Thanks ko atas pencerahannya.