≡ Menu

Bawa kamera apa untuk tour fotografi?

Menjelang tour foto atau workshop Infofotografi, pasti ada yang meminta saran kepada saya, kamera atau lensa apa yang harus dibawa? Tentunya, setiap trip berbeda-beda, dan juga tergantung tujuan fotografi setiap orang tidak sama.

Terus terang saya juga sering mendapatkan masalah mau bawa apa, seringkali baru semalam sebelumnya saya baru bisa memutuskan apa kamera yang harus saya bawa. Jadi kalau teman-teman pembaca juga sering bingung, ya itu lumrah-lumrah saja hehe.

Ada beberapa faktor yang mendasari pertimbangan saya dalam membawa gear:

Berat yang bisa ditolerir

Kalau terlalu berat, jadi tidak nyaman dan stamina cepat terkuras dan kurang konsen, jadi saya coba membatasi berat keseluruhan kamera. Kalau banyak jalan saya upayakan bawa maksimal 3 kg, tapi kalau gak terlalu banyak jalan, misalnya bisa pakai mobil ke spot-spot foto, 6 kg bagi saya gak masalah. tapi tiap orang mungkin tidak sama, banyak orang, terutama fotografer wanita atau orang tua yang mungkin bagi mereka 2 kg sudah terasa berat sekali, tapi ada juga fotografer yang bawa gear total 8-10 kg di ranselnya juga saya lihat masih santai-santai saja.

Jenis subjek trip fotografinya

Masing-masing tour foto butuh lensa yang berbeda, landscape photography umumnya perlu tripod, lensa lebar dan telefoto, seperangkat filter (ND, CPL). Wildlife photography perlu lensa telefoto sepanjang-panjangnya.

Yang sulit adalah trip campuran, bawaan bisa lebih bervariasi, saran saya untuk trip campuran kita harus memprioritaskan mana yang lebih penting. Kalau terpaksa mau bawa semua, bisa bawa dua tas, koper dan tas kecil.

Kondisi pencahayaan

Di dalam trip foto, lebih banyak motret di kondisi terang atau gelap? Kalau banyakan gelap, lensa bukaan besar dan dengan stabilizer akan sangat membantu. Kalau banyakan terang misalnya di outdoor, gak terlalu masalah lensa yang bukaan maksimumnya sedang atau kecil. Rentang zoom yang lebar seperti lensa sapujagat 24-300mm mungkin lebih menyenangkan.

Intensi

Ada fotografer yang perfeksionis, maunya motret dengan kualitas tertinggi, nah kalau seperti ini agak berat, karena perlu gear yang profesional, artinya bawaan bakalan berat dan besar, juga tripod yang kuat untuk menahan itu semua.

Saran saya sih teliti dulu jenis grup fotonya itu kebanyakan pemula, penghobi amatir, atau yang serius. Kadang lebih baik berangkat sendiri dengan porter pribadi dan teman dekat yang punya tujuan yang sama.

Dari pengalaman saya selama ini, bawa terlalu banyak gear akan lebih merepotkan daripada bawa sedikit.

Kalau bawaan terlalu banyak, di lapangan kita bisa jadi agak ragu mau motret pakai kamera dan lensa yang apa, sehingga flow dalam memotret bisa terganggu. Selain itu stamina bisa cepat terkuras.

Kalau kita bawa beberapa jenis/type kamera yang berbeda-beda (apalagi merk-nya beda) juga kadang kurang efektif, karena tiap kamera menghasilkan foto yang karakter warna dan kontras yang berbeda. Jadi waktu mau bikin album foto agak ribet menyamakannya.

Jika masih ragu dan ingin satu kamera dan satu lensa saja, kamera dengan rentang zoom menengah seperti 24-105mm f/4 ekuivalen full frame bisanya sudah mencakupi 75% kesempatan foto yang ditemui saat traveling.  Untuk kamera berformat APS-C lensa berjarak fokal 16-80mm dan four thirds 12-60mm ideal.

Biasanya, saya sering membawa kamera pinjaman untuk di review, tapi untuk foto bulan Februari ini ke Hoi An, Vietnam, saya akan bawa apa yang saya punya saja. Variasi jenis fotografi yang akan dilakukan cukup banyak, ada foto outdoor seperti pemandangan di pantai dan sungai, ada sesi foto street di malam hari, juga ada portrait. Maka itu saya akan bawa kamera dan lensa yang cukup fleksibel yaitu Leica SL, lensa 24-90mm f/2.8-4 OIS.

Menjelang malam tiba, saya akan pasang lensa bukaan besar Voigtlander 40mm f/1.2 (Leica M-mount) ke SL dengan adaptor dan mengunakan Leica Q yang lensanya juga bukaannya besar yaitu Leica 28mm f/1.7 OIS, cocok untuk kondisi gelap.

Kombinasi tersebut saya kira cukup karena meliputi sudut lebar dan standar. Sebagai cadangan tentunya masih ada kamera ponsel Huawei P20 Pro.

Pada akhirnya, saya hanya bisa memberi masukan tapi tidak bisa memutuskan karena harapan setiap orang atas kualitas, toleransi terhadap berat, dan intention (niat/tujuan) foto yang ingin dibuat berbeda-beda. Tapi jika artikel ini membuat Anda tambah bingung dan berpikir lebih dalam dan keras, saya rasa Anda sudah berada di jalan yang benar.


Bagi teman-teman pembaca atau alumni yang ingin mengikuti kegiatan belajar foto, editing atau ikut tour fotografi, jangan lupa kunjungi halaman jadwal kami disini. Untuk info lanjutan bisa hubungi WA 0858 1318 3069.

About the author: Enche Tjin adalah pendiri Infofotografi, seorang fotografer, instruktur fotografi, penulis buku dan tour photography organizer. Saat ini, ia bertempat tinggal di Jakarta. Temui Enche di Instagram: enchetjin

{ 2 comments… add one }
  • Abagask March 4, 2019, 10:16 am

    Ko mau tanya, saya mau upgrade kamera dengan budget 15jt, kamera saya EOS 600D, rencana mau upgrade ke canon 80D atau M5 , kebutuhan nya untuk foto wedding dan furniture 60% , foto travelling 40% , kemamtpuan video tidak terlalu di utamakan , sebaiknya pilih yang mana ya ko? Atau ada saran merk lain juga boleh di budget segitu, trimakasih

    • Enche Tjin March 15, 2019, 9:58 am

      Kalau prioritasnya untuk kerja Canon 80D lebih cocok.

Leave a Comment