≡ Menu

Sony ZV-E1 yang diumumkan akhir bulan Maret 2023 telah hadir di pertengahan Mei 2023 di Indonesia dengan Rp34.999.000. Pembelian secara pre-order dapat dilakukan mulai dari tanggal 12 Mei – 4 Juni 2023 di seluruh Sony Authorized Dealer. Untuk pembelian pada masa pre-order, Sony menawarkan promo khusus berupa PWP Cashback hingga Rp3.300.000 untuk lensa SEL24F14FM, SELP1635G, SEL2070G, dan shooting grip GP-VPT2BT. Sony juga menyiapkan Sony Limited Jacket eksklusif bagi pelanggan yang melakukan pembelian pada masa pre-order.

Kelebihan dan teknologi Sony ZV-E1 dapat di baca di artikel ini.

Spesifikasi utama Sony ZV-E1

  • 12MP Full-Frame Exmor R CMOS Sensor
  • UHD 4K 120p / FHD 240p / 10-Bit 4:2:2
  • ISO 80-409600
  • Ai Autofocus system
  • 5-Axis SteadyShot Image Stabilization
  • 15+ Stops Dynamic Range, AI Auto-Framing
  • Multi-Face Recognition, Time-Lapse
  • Product Showcase Setting
  • S-Log3, S-Gamut3, S-Cinetone, User LUTs
  • Extended ISO 80-409,600
  • Internal Mic + Inputs, USB Streaming
  • 1 SD card slot

Fitur-fitur ZV-E1

  • Kamera vlog dengan lensa yang dapat ditukar full-frame terkecil dan teringan di dunia ii
  • Sensor CMOS Exmor R™ back-illuminated full-frame dengan 15+ stop garis lintang dan
  • sensitivitas tinggi
  • Sistem E-mount Sony
  • Mesin pemrosesan gambar BIONZ XR™
  • Real-time Recognition AF berbasis AI 3 dan Real-time Tracking yang Tangguh 4
  • 4K 60p, 4K 120p yang Dapat Ditingkatkan 5
  • Cinematic Vlog Setting 6 termasuk S-Cinetone
  • Stabilisasi gambar optik 5-sumbu dalam bodi dan stabilisasi Mode aktif Dinamis v
  • Framing Otomatis 7 dan Framing Stabiliser viii berbasis AI
  • S-Gamut3.Cine/S-Log3 dan S-Gamut3/S-Log3
  • Fungsi Breathing Compensation 8
  • Product Showcase Setting 9 dan one-touch Bokeh Switch
  • Mikrofon 3 Kapsul Cerdas dengan direktivitas variabel
  • Layar LCD sentuh vari-angle untuk memudahkan pemantauan
  • Konektivitas smartphone yang mudah dan stabil
  • Didesain dengan mempertimbangkan keberlanjutan
Pembahasan detail tentang kamera Sony ZV-E10 di YouTube infofotografi
{ 0 comments }

Canon EOS R8 resmi dijual di Indonesia

Hari ini PT Datascrip bertempat di Black Owl Kelapa Gading Jakarta, secara resmi menjual produk kamera full frame baru yaitu Canon EOS R8, sebuah kamera 24 MP yang menawarkan fitur fotografi dan videografi lengkap dengan ukuran yang ringkas.

Professional Videographer berfoto bersama saat acara peluncuran Canon EOS R8 di Jakarta (8/5). Kamera full-frame paling ringan dalam sistem EOS seri R Canon ini dibekali dengan fitur dan teknologi terkini seperti teknologi Dual Pixel AF II yang cepat dan presisi, serta kecepatan continuous shooting hingga 40 fps.


“Kamera dengan ukuran sensor yang besar terkadang membuat bodi kamera menjadi tidak ringkas. Namun dengan EOS R8, para profesional dapat memanfaatkan kualitas full-frame dengan perangkat kamera yang ringkas dan ringan, memberikan keleluasaan untuk pengambilan gambar saat menjelajah kota hingga merekam aktivitas sehari-hari,” ujar Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip.

Dalam aspek fotografi, sensor 24 MP full frame di EOS R8 diyakini mumpuni untuk kebutuhan hobi hingga kerja seperti pekerja wedding, dengan dukungan fitur Dual Pixel AF khas Canon, dan khusus pada EOS R8, sistem AF-nya juga sudah dibekali dengan EOS iTR AF X, teknologi cerdas yang dapat mendeteksi dan melacak wajah, mata, dan tubuh pada orang dan hewan (anjing, kucing, dan burung), serta kendaraan (mobil dan sepeda motor). Termasuk mengidentifikasi subjek lain dan “mengunci” subjek menggunakan karakteristik, seperti bentuk, warna, dan kecerahan.

Kamera berbobot 461 gram ini juga sudah dilengkapi dengan Multi-Function Shoe, LCD layar sentuh vari-angle berukuran 3,0 inci dan memiliki 1,62 juta titik. EOS R8 dilengkapi dengan konektivitas yang beragam, seperti port USB C, Bluetooth, dan koneksi WiFi yang bisa digunakan untuk transfer data, kontrol jarak jauh dengan aplikasi Camera Connect.

Dukungan prosesor Digic X yang kencang membuat EOS R8 mampu menangani data besar seperti continuous shooting dengan shutter elektronik hingga 40 foto per detik, atau merekam video 4K 60p tanpa crop hingga 30 menit tanpa kuatir dengan overheat. Bahkan dalam pilihan videonya, ada juga opsi 10 bit 4:2:2 dan Canon Log 3 untuk fleksibilitas post processing dan grading yang profesional.

  • Focus Breathing Correction: Fitur ini berfungsi untuk mengurangi perubahan sudut pandang yang tidak diinginkan selama transisi fokus. Hal ini memberikan kontrol yang lebih besar terhadap transisi fokus yang sangat penting untuk ekspresi subjek.
  • False Colours and Zebras: Fitur ini berfungsi untuk memudahkan pengaturan tingkat kecerahan tertentu, termasuk pencahayaan dalam kondisi yang sulit.
  • Aspect Marker Display: Fitur ini berfungsi untuk pembingkaian rasio video sesuai dengan kebutuhan, seperti dimensi ratio untuk kebutuhan di media sosial (1:1), (16:9), dan sebagainya.
  • UVC (USB Video Class)/UAC (USB Audio Class): Fitur ini berfungsi untuk transmisi langsung audio dan video Full HD (plug-and-play) ke PC hanya dengan koneksi USB; ideal untuk live streaming.

Sebagai lensa kit baru, diperkenalkan juga lensa RF 24-50mm f/4.5-6.3 IS STM yang ringan (210 gram) dan pendek. IS di lensa ini bisa mencapai 4,5 stop efektif dan bila dipaketkan dengan EOS R8 harganya Rp. 35.799.000,- (harga lensa ini sendiri adalah Rp. 5.499.000, sedangkan harga R8 body only Rp. 31.299.000). Namun bila membeli di periode promo sampai akhir Mei 2023, harga kamera R8 body only Rp. 25.999.000 dan kit RF 24-50mm Rp. 29.999.000). Datascrip memberi bonus baterai LP-E17 untuk setiap pembelian EOS R8.

Tampak pada gambar (kiri-kanan): Aldo Sinarta – Professional Photographer, Danni Nahason – Assistant Marketing Manager Canon Business Unit PT Datascrip, Monica Aryasetiawan – Canon Business Unit Director PT Datascrip, Syailendra Kamdani – Head Of Marketing Canon Business Unit PT Datascrip dan Jibril Fitra Erlangga

{ 0 comments }

Review kamera ponsel Samsung S23 Ultra

Setiap tahun, Samsung secara konsisten mengembangkan kamera di ponsel flagshipnya. Di tahun 2023 ini, kita berkesempatan menguji beberapa modul kamera di Samsung S23 Ultra yang salah satunya mampu merekam foto 200 Megapixel. Seperti ponsel kelas atas pada umumnya, S23 ini punya beberapa modul kamera & lensa, dan karena ini versi Ultra, maka modul kamera & lensanya ada empat pasang, paling banyak dan paling lengkap dibandingkan ponsel Samsung type lainnya.

Kamera utama, berlensa lebar, ekuivalen 24mm dengan sensor yang sangat besar untuk kelas kamera ponsel yaitu 1/1.3″, hampir 1 inci seperti kamera digital compact premium. Bukaannya juga sangat besar yaitu f/1.7 dan Resolusi maksimalnya 200MP tapi output secara default-nya adalah 12MP. Mengapa? karena 12MP ini hasil penggabungan 16 pixel jadi 1 supaya hasilnya tajam maksimal di tingkat pixel, dan rendah noise.

Saksikan review Samsung S23 Ultra di Youtube infofotografi
[continue reading…]
{ 0 comments }

Canon R50 vs Sony ZV-E10

Setelah menerbitkan video review Canon EOS R50, saya mendapatkan pertanyaan bagaimana R50 jika dibandingkan dengan kamera Sony ZV-E10. Saya tidak heran karena harga dan kelas kedua kamera tidak terpaut jauh. Keduanya membidik content creator pemula yang membutuhkan kamera yang memiliki kualitas foto dan videografi yang bagus untuk membuat konten di media sosial.

Dari spesifikasinya, banyak hal yang sama dari kedua kamera. Canon EOS R50 yang hadir belakangan, sepertinya memang telah mempelajari manuver Sony dan dan R50 merupakan respon dari Canon di kelas kamera mirrorless pemula ini.

Kedua kamera memiliki sensor APS-C dengan resolusi 24MP, mampu merekam video sekualitas 4K 30p dan FULL HD 120p (4x slow motion). Keduanya punya layar putar, berganti lensa, dan punya mode Auto untuk foto dan video yang memudahkan untuk membuat konten.

Perbedaan utama mungkin adalah konsep desainnya, Canon R50 terlihat seperti kamera foto dengan gaya SLR, lengkap dengan jendela bidik dan lampu kilat di bagian atas kamera, sedangkan Sony ZV-E10 memiliki gaya rangefinder dengan bagian atas yang flat/rata tanpa ada jendela bidik. Sebagai gantinya ZV-E10 memiliki panel microphone 3 capsule yang lebih canggih dan menangkap suara dengan lebih baik dari berbagai arah, dan Sony juga punya headphone jack untuk monitoring audio. sedangkan R50 hanya memiliki mic jack.

Dari desain bodi kamera ini, terlihat bahwa Sony ZV-E10 lebih fokus untuk pengguna video daripada Canon EOS R50 yang melayani foto dan video secara seimbang.

Menilai dari ekosistem lensa, Canon EOS R50 menggunakan R-mount, yang sama dengan sistem kamera mirrorless Canon EOS R yang pada awalnya dikenalkan Canon sebagai sistem kamera mirrorless dengan sensor full frame (yang lebih besar dari sensor R50). Lensa-lensa Canon EOS RF yang dirancang untuk image sensor full frame bisa dipasang di R50, sama seperti lensa Sony FE bisa dipasang di ZV-E10 karena menggunakan Sony E-mount.

Bedanya adalah jumlah lensa Sony saat ini jauh lebih banyak plus lensa dari pihak ketiga seperti Tamron, Sigma, Samyang, Viltrox, Meike dan lain-lain.

Keunggulan dari Canon adalah secara antar muka lebih mudah digunakan. Artinya desain menu, pilihan nama menu, deskripsi dan ilustrasi lebih simple dan mudah dipahami pemula. Selain itu layar monitornya lebih tinggi resolusinya sehingga lebih jelas dan mudah memeriksa hasil foto/video.

Karena banyak kemiripan antara keduanya, memilih yang mana tergantung dari kesukaan dan kebutuhan masing-masing. Fotografer yang sesekali merekam video untuk memperkaya konten media sosialnya mungkin akan lebih cenderung suka Canon R50 karena punya jendela bidik dan built-in flash, sedangkan content creator yang fokus 80% ke video atau lebih mungkin akan lebih cenderung senang dengan kelengkapan fitur video yang dimiliki Sony ZV-E10.

{ 0 comments }

Di pertengahan bulan April 2023 ini, Canon EOS R50 telah hadir di Indonesia Kamera ini dirancang untuk content creator pemula yang ingin mulai berkarya baik foto maupun videografi.

R50 ini adalah kamera mirrorless dengan sensor APS-C dan resolusi 24MP. Sekilas kamera ini mirip sekali dengan Canon M50. Perbedaan utamanya adalah mounting kamera ini EOS R bukan EOS M, sehingga kita tidak bisa memasang lensa Canon EOS M ke kamera ini. Sesuai dengan namanya, Canon R50 ini bisa dipasang dengan lensa Canon RF atau RF-S, seperti di era kamera DSLR ada Lensa EF dan EF-S.

Canon R50 dipaketkan dengan lensa RF-S 18-55mm f/4.5-5.6, lensa yang sangat ringan dan compact. Desainnya collapsible, sehingga saa disimpan tidak makan tempat.

Setelah mencoba beberapa hari dan untuk memotret beragam subjek, saya merasa kamera ini sangat cocok untuk pemula. Mode otomatisnya cukup pintar untuk mengenali berbagai skenario sehingga untuk menghasilkan karya yang keren memungkinkan tanpa harus belajar teknik dasar foto maupun videografi terlebih dahulu.

Saksikan review Canon R50 di YouTube infofotografi
[continue reading…]
{ 1 comment }

Sony ZV-E1 vs Sony A7S III & FX3

Kehadiran kamera Sony ZV-E1 mungkin akan membingungkan content creator karena kamera ini menggunakan image sensor yang sama dengan Sony A7S III dan FX3, yaitu sensor 12 Megapixel. Selain sensornya, sebenarnya banyak perbedaan diantara ketiga kamera tersebut.

Sony ZV-E1 – Kamera content creator dengan sensor full frame

Sony ZV-E1 dirancang untuk content creator yang membutuhkan kamera yang praktis untuk membuat konten video, oleh sebab itu, banyak fitur otomatis yang membantu alur kerja seperti sistem autofokus “Product showcase”, “Defocus background”, “Cinematic Auto” dan kombinasi Creative Cinematic look and mood. Dengan adanya fitur-fitur otomatis mempersingkat waktu dan memudahkan content creator untuk membuat konten secara mandiri.

[continue reading…]
{ 0 comments }

Sony ZV-E1 kamera full frame buat content creator

Sony ZV-E1 adalah kamera mirrorless full frame yang menggunakan Sony E-mount. Kamera ini melanjutkan kesuksesan seri Sony ZV-E10 sebelumnya, tapi kali ini dengan sensor full frame, tapi dengan resolusi yang lebih rendah yaitu 12MP. Sensor 12MP mengingatkan kita pada kamera Sony A7SIII dan Sony FX3. Resolusi 12MP berarti kamera ini dapat merekam sampai dengan 4K dengan kecepatan 120p dan memiliki noise yang rendah di ISO tinggi seperti kamera-kamera sebelumnya. ZV-E1 bisa digunakan untuk fotografi juga, tapi tidak memiliki mechanical shutter.

Jika menilik posisi ZV-E1 dari segi harga. ZV-E1 ini terletak dibawah Sony FX3(Rp57juta) dan Sony A7S III (Rp48.5juta). ZV-E1 dijual dengan harga US$2200 atau sekitar Rp33-35 juta.

Seperti A7SIII/FX3, Sony ZV-E1 dapat merekam video 10 Bit 4:2:2, 15+ stop dynamic range, S-log 3, S-Gamut 3 Cine, dan S-Cinetone.

Fitur ramah content creator

Seperti kamera ZV lainnya, E1 tidak memiliki jendela bidik, dan memiliki beberapa fitur yang ramah content creator seperti sistem Autofokus AI yang dapat mendeteksi berbagai subjek, product showcase yang memudahkan saat mereview produk, dan otomatis timelapse video dan memiliki microphone yang lebih baik daripada kamera foto pada umumnya.

Ada fitur yang menarik juga yaitu cinematic vlog mode, dimana kamera mengcrop sebagian frame untuk memposisikan subjek di bagian tengah frame, sehingga hasil videonya seakan-akan mengikuti subjek saat merekam video.

Beberapa tahun terakhir, dunia content creator makin berkembang, sedangkan dunia fotografi cenderung stagnan. Oleh sebab itu, Sony mengembangkan lini ZV yang diarahkan untuk content creator pemula sampai mahir.

Pembahasan lengkap tentang Sony ZV-E1 dibandingkan kamera lainnya bisa disimak di Youtube infofotografi: https://youtube.com/live/XDk_y0cVTPw

Spesifikasi utama Sony ZV-E1

  • 12MP Full-Frame Exmor R CMOS Sensor
  • UHD 4K 120p / FHD 240p / 10-Bit 4:2:2
  • ISO 80-409600
  • Ai Autofocus system
  • 5-Axis SteadyShot Image Stabilization
  • 15+ Stops Dynamic Range, AI Auto-Framing
  • Multi-Face Recognition, Time-Lapse
  • Product Showcase Setting
  • S-Log3, S-Gamut3, S-Cinetone, User LUTs
  • Extended ISO 80-409,600
  • Internal Mic + Inputs, USB Streaming
  • 1 SD card slot
{ 0 comments }

Zhiyun luncurkan lampu Zhiyun Molus X100 & G60

Halo teman-teman infofotografi, Zhiyun yang terkenal sebagai merk gimbal, saat ini merambah ke dunia lighting LED compact. Zhiyun G60 dan G100 adalah solusi buat fotografer, videografer dan content creator yang kreatif dan membutuhkan lighting yang compact, berkualitas dengan harga yang relatif terjangkau.

PT Aneka Warna Solusi Media selaku distributor Zhiyun telah merilis kedua lampu ini. Siaran pers dan foto-fotonya bisa disimak dibawah ini:

Jakarta, Indonesia, 16 Maret 2023. Zhiyun Tech melalui distributor resminya di Indonesia, PT. Aneka
Warna Solusi Media dengan bangga mengumumkan Zhiyun Molus X100 dan Zhiyun Molus G60, lighting
portable yang powerful untuk memproduksi foto produk, makanan, sampai Tvc video. Dengan design
yang compact dan juga terbilang vintage, Zhiyun Molus X100 dan Zhiyun Molus G60 mampu
mempermudah para photo dan videographer dalam memproduksi konten. Kedua produk ini mempunyai
banyak fungsi dan keunggulan, dengan jenis lampu Bi-color yang bisa mengeluarkan cahaya putih
(Daylight) dan cahaya kuning (Warm) kedua lampu ini juga bisa di operasikan melalui aplikasi yang
dikoneksikan melalui Bluetooth.

Zhiyun Molus G60

Zhiyun Molus G60 mempunyai ukuran hanya sekecil rubric yang mampu mempermudah pengguna dalam menggunakannya, memilik kapasitas 60 watt dan CCT: 2700k – 6500k membuat lighting ini mendapatkan julukan si kecil Powerfull. Di bekali CRI 96%, TLCI 97% warna yang dikeluarkan oleh Zhiyun Molus G60 menjadi clear dan jelas sehingga dapat mempermudah para penggunanya pada saat editing. Untuk mengoperasikan lampu ini tidak hanya dengan manual saja, melainkan bisa dikoneksikan melalui Bluetooth ke aplikasi. Zhiyun Molus G60 ini juga dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama di karenakan memiliki Fan yang akan hidup otomatis jika diperlukan. Zhiyun Molus G60 sendiri di bandrol dengan harga 4 jutaan rupiah.

Zhiyun Molus X100

Zhiyun Molus X100 mempunyai design vintage yang mampu menarik perhatian banyak orang, memiliki
ukuran yang tidak kalah kecilnya dengan Zhiyun Molus G60 varian lampu ini memiliki kapasitas cahaya
100 watt dengan CRI 96%, TLCI 97% yang membuat lampu ini sangat powerfull di kelasnya. Zhiyun Molus X100 masuk kedalam jenis lampu Bi-color yang bisa mengeluarkan cahaya putih (Daylight) dan cahaya kuning (Warm). Yang menjadikan lampu ini special adalah bisa menggukan battery saat pemakaian, membuat pengguna bisa mengoperasikannya dimana saja. Port yang digunakan juga sudah Type-C, serta bisa juga digunakan bersama powerbank. Untuk mengoperasikan lampu ini tidak hanya dengan manual saja, melainkan bisa dikoneksikan melalui Bluetooth ke aplikasi. Terakhir, lampu ini memiliki fitur Music Mode yang dimana lampu akan menyesuaikan beat lagu yang sedang di putar. Zhiyun Molus X100 sendiri dibandrol dengan harga 7 jutaan rupiah.

Aksesoris

Light Modifiers: Zhiyun Mini Softbox (ZY Mount), Zhiyun Mini Reflector, Zhiyun Dome Diffusion.
Extension: Bowens Mount Adapter (ZY Mount), Mini Ball head, Zhiyun Extention Plate
Storage: Storage Bag, Pocket Light Strap, Power Adapter Organizer Bag

{ 0 comments }

Workshop infofotografi & Lumix 2023

Setelah Pandemi yang di mulai dari 2020 berlalu, infofotografi kembali berkolaborasi dengan Lumix untuk mengadakan berbagai workshop fotografi untuk penggemar fotografi dan videografi Indonesia di tahun 2023. Rangkaian workshop kali ini kombinasi dari luring (offline) dan daring (online).

Acara pertama di live infofotografi tanggal 11 Maret 2023 di YouTube infofotografi bertajuk “Achieve great photography in less time

Rangkaian acara bulan Maret – Mei 2023 antara lain:

  1. Workshop luring “Master your Camera to Get The Best Result” di Infofotografi Classroom (25 Maret 2023) bersama Erwin Mulyadi, 15:30-18.00 WIB (Makan malam/Buka puasa bersama)
  2. Live “How to Create Amazing Photo & Video Content for Social Media” di Youtube channel Infofotografi (8 April 2023) 20.00 WIB bersama Enche Tjin & Iesan Liang
  3. Workshop luring “Creative Street Photography in Motion” Car Free Day, Jakarta (7 Mei 2023) bersama Enche Tjin & Erwin Mulyadi. 07.00-10.00 WIB
  4. Workshop luring “Creative Lighting for Portrait Photography” di Studio infofotografi, Greenlake City, Cengkareng, Jakarta Barat (21 Mei 2023)14.00-17.00 WIB bersama Enche Tjin.
  5. Workshop luring “Creative Food & Still Life Photography” di infofotografi, Greenlake City, Cengkareng, Jakarta Barat (28 Mei 2023) 14.00-17.00 WIB bersama Enche Tjin & Iesan Liang

*Workshop terbuka untuk segala kalangan dan merk kamera.

Biaya pendaftaran Rp75.000 untuk workshop offline/luring.

Hubungi Iesan di WA 0858-1318-3069 / infofotografi@gmail.com untuk mendaftar

Kegiatan ini didukung Panasonic Gobel Indonesia

{ 0 comments }

Awal Maret 2023 ini, Sony Indonesia kembali menggelar Sony Alpha festival tanggal 4-5 Maret 2023 dengan menghadirkan kamera cinema flagship Venice 2 yang menawarkan dua jenis sensor, 6K dan 8K Full Frame s/d 120fps. Selain itu untuk Alpha lovers, Sony merilis lensa Sony FE 50mm f/1.4 GM yang relatif compact (filter 67mm, 96mm, 516g).

Siaran Pers

Jakarta, 3 Maret 2023 –  Pada hari ini, Sony Indonesia memperkenalkan dua produk digital imaging terbarunya. VENICE 2, model flagship termutakhir untuk jajaran kamera sinema digital kelas atas, kini hadir di Indonesia. Kamera yang telah banyak digunakan pada produksi serial dan film-film Hollywood ini diharapkan dapat menjadi jawaban bagi para pembuat film dalam negeri untuk semakin menunjang kreativitas dalam berkarya. Selain itu Sony Indonesia juga meluncurkan FE 50mm F1.4 GM, lensa ringkas yang menjadi tambahan terbaru pada jajaran full-frame G Master yang telah dikenal luas. Bagi para fotografer dan videografer, lensa ini merupakan pilihan yang tepat untuk berkreasi. VENICE 2 dan FE 50mm F1.4 GM diperkenalkan pada acara Alpha Festival 2023 yang diadakan di Ciputra Artpreneur dan akan terbuka untuk umum pada tanggal 4 – 5 Maret 2023.

Keterangan Foto (kiri-kanan)

Satoshi Shimada – Marketing Director PT Sony Indonesia
Koji Sekiguchi – President Director PT Sony Indonesia
Takeshi Hatanaka – Head of Digital Imaging Product Marketing PT Sony Indonesia

{ 0 comments }