≡ Menu

Pendapat tentang peluncuran Canon EOS R8 dan R50

Peluncuran Canon EOS R8 dan R50 melengkapi jajaran sistem kamera mirrorless Canon EOS R di tahun 2023. Dengan kedua kamera ini, pilihan kamera Canon EOS R semakin banyak dan bervariasi baik harga, kinerja maupun bentuknya. Penamaan kamera Canon yang menggunakan angka ini mungkin bisa membingungkan karena Canon sendiri tidak terlalu konsisten dalam penggunaan angka. Mari kita simak di artikel ini.

Belajar dari sistem kamera DSLR Canon kita bisa menyimpulkan prinsip, semakin kecil angkanya, maka tingkatan kameranya lebih tinggi. Contohnya Canon 1D tingkatnya lebih tinggi daripada 5D atau 7D. Sedangkan kamera yang memiliki lebih dari 1 digit, misalnya 80D, 800D dan 1000D, semakin minim fitur dan kualitas body-nya semakin rendah.

Mari kita lihat bagaimana sistem kamera EOS R saat ini

Canon EOS R1 : Belum diumumkan, kemungkinan di tahun 2024. Kamera tingkat teratas ini akan memiliki kinerja dan resolusi yang tinggi (40MP+) dengan sensor full frame, integrated grip dan baterai yang besar.

Canon EOS R3 : Kamera full frame berkinerja tinggi dengan resolusi rendah (24MP) dengan integrated grip dan baterai besar

Canon EOS R5 : Kamera full frame serba guna untuk berbagai jenis fotografi. Resolusi tinggi (45MP) dengan kinerja yang baik tapi tidak secepat R3.

Canon EOS R6 : Kamera full frame dengan resolusi rendah (20/24MP) dengan kinerja yang tinggi dan harga yang lebih mudah dari R5.

Jika kita cermati, Canon lebih suka menggunakan angka ganjil. Angka 2 dan 4 jarang dipakai. Khusus angka 4, mungkin ada hubungan dengan takhyul dimana angka 4 dalam bahasa Jepang dan mandarin memiliki persamaan bunyi dengan karakter “mati”

Canon EOS R7 : Meskipun angkanya 1 digit, tapi R7 ini memiliki sensor APS-C. R7 punya kinerja foto berturut-turut yang sangat cepat, biasanya untuk fotografer olahraga dan wildlife. Angka 7 dipakai sebagai tanda kamera ini penerus kamera DSLR Canon 7D.

Canon EOS R8 : Baru diluncurkan di awal tahun 2023 ini, memiliki sensor full frame dengan body yang ringkas, tanpa stabilizer di body dan baterai kecil. Dibuat untuk penggemar full frame yang memiliki dana terbatas.

Dari sini kita bisa melihat ketidakkonsistensian Canon dalam penamaan karena R7 APS-C tapi R8 berbalik jadi full frame kembali.

Tapi kalau saya telaah lebih lanjut, sepertinya R1 ke R7 ditujukan ke fotografer yang lebih profesional atau amatir yang serius, dan mulai dari R8 ke bawah lebih ditujukan kepada pemula atau hobbyist.

Canon EOS R9 : Belum ada

Canon EOS R10 : Kamera dengan body dan kinerja yang cukup baik dengan body pemula

Canon EOS R50 : Kamera dengan body compact dan sangat terjangkau untuk awam. Angka 50 dipakai untuk memberi sinyal ini adalah kamera penerus Canon EOS M50 yang populer dalam beberapa tahun belakangan ini.

Teman-teman mungkin bertanya-tanya, bagaimana dengan kelanjutan Canon EOS R dan Rp? Menurut saya Canon EOS R dan Rp adalah kamera pionir Canon di era mirrorless full frame, karena pada saat itu, Canon masih setengah hati untuk terjun mengembangkan sistem kamera mirrorless EOS R secara total. Tapi seiring waktu, setelah Canon menyadari bahwa banyak keuntungan dan pentingnya memiliki hanya 1 sistem untuk alasan efisiensi dan supaya tidak membingungkan pelanggan. Dalam pengembangan selanjutnya, Canon menetapkan penamaan berdasarkan angka seperti sistem kamera DSLR.

Pembaharuan Canon Rp bisa dilihat dalam bentuk Canon EOS R8 dan Canon EOS R diteruskan desainnya di EOS R5.

Agak sedikit rumit ya, tapi harapan saya dengan artikel ini teman2 yang sedang mencari kamera Canon dapat lebih memahami dan memilih kamera yang paling tepat untuk kebutuhan kalian.

Saksikan pembahasan ini di YouTube infofotografi

{ 0 comments }

Di Awal bulan Februari 2023 ini, Leica mengumumkan dua lensa ringkas dan relatif terjangkau untuk L-mount yaitu Leica SL 35mm f/2 ASPH. dan Leica SL 50mm f/2 ASPH. Sesuai dengan namanya, kedua lensa ini mengandung elemen Aspherical untuk memastikan kualitas yang tajam dan body lensa yang compact.

Lensa ini compatible dengan kamera-kamera Leica L-mount seperti Leica SL, SL2, SL2-S dan juga kamera Leica CL, TL. Selain itu, kamera-kamera Panasonic S dan Sigma fp juga dapat memanfaatkan lensa ini.

Berat lensa ini 400g, jauh lebih ringan dari lensa Leica SL 35/50mm APO yang beratnya 750gram, dan lebih pendek (8.3 vs 102mm). Ukuran filter yang digunakan mirip yaitu 67mm.

Lensa ini dibuat di pabrik Leica di Portugal dan oleh sebab itu memiliki harga yang jauh lebih murah yaitu US$2195 untuk 35mm dan US$1895 untuk yang 50mm f/2.

Yang membedakan lensa Leica ini dengan Panasonic dan Sigma untuk kamera L-mount adalah material lensa yang lebih kokoh yaitu dari logam beserta lapisan Aquadura dan weathersealing untuk menghadapi cuaca buruk.

Kedua lensa ini akan tersedia juga dalam bentuk lensa kit untuk kamera Leica SL2 dan Leica SL-2S selain Leica SL 24-70mm f/2.8.

Bagi yang ingin memiliki kamera Leica atau ingin belajar fotografi dengan kamera Leica, silahkan hubungi kami di WA 0858 1318 3069

{ 0 comments }

Canon EOS R8 dan EOS R50 diumumkan

Hari ini, Canon global merilis dua kamera baru dengan mount RF, yaitu EOS R8 (Full Frame) dan EOS R50 (APS-C), keduanya punya resolusi sensor 24 MP. EOS R8 diposisikan menjadi kamera full frame basic namun modern, dengan bobot yang sangat ringan (dibawah 500 gram), dengan desain yang mirip dengan EOS RP di masa lalu. Adapun EOS R50 menjadi pengisi segmen APS-C ketiga, karena sebelumnya sudah ada R7 dan R10, dan R50 ini juga menjadi entry level dengan bandrol harga terjangkau namun tetap punya berbagai fitur modern. Dari fisiknya, R50 ini mengingatkan kita pada EOS M50 di masa lalu, dengan desain simpel dan ringkas.

Canon EOS R8

Canon EOS R8 bakal diminati oleh praktisi foto dan video, konten kreator dan enthusiast yang mencari kamera full frame terbaru dan terjangkau, khususnya di lini Canon. Harga R8 ini cukup terpaut jauh dengan R6/R6 II sehingga pastinya ada perbedaan spesifikasi khususnya dalam hal Image Stabilizer di bodi yang absen di R8. Beberapa andalan Canon dalam merilis R8 ini diantaranya kemampuan motret 6 fps, video 4K 60p uncrop (downsize dari 6K), 10 bit HDR PQ dan CLog3, dan auto fokus cerdas yang didukung Dual Pixel AF. Tersedia juga headphone port untuk monitoring audio. Memang yang agak disayangkan adalah baterainya yang berukuran kecil (sama seperti EOS RP) dan juga hanya ada satu slot SD card UHS-II.

Canon EOS R50

Di lini segmen APS-C RF mount, Canon EOS R50 akan menjadi kamera paling basic dan paling murah yang pernah dibuat. Walau begitu, dukungan sensor 24 MP, video 4k 30p uncrop, dan 12 fps burst akan membuat penghobi foto atau video akan tetap tenang dalam memakai kamera ini. Apalagi dalam kemampuan auto fokus, tidak dibedakan antara R50 ini dengan R8, keduanya sama-sama cepat dan cerdas dalam mengenali subyek. Sebagai bonus, di R50 tersedia built-in flash yang bentuknya pop-up. Kamera R50 ini bakal laris di kalangan anak muda dan konten kreator pemula yang mencari kamera terjangkau tapi punya banyak fitur.

[continue reading…]
{ 0 comments }

Bahas foto di channel YouTube infofotografi 2023

Enche Tjin akan membahas foto pemirsa/pembaca lagi pada hari Sabtu, tanggal 4 Februari 2023. Bagi teman-teman yang ingin ikutan, silahkan ikuti aturan seperti berikut:

  1. Tema Foto subjek yang sehari-hari yang bermakna – penjelasan bisa menonton video yang terlampir dibawah
  2. Foto maksimum 3
  3. Format foto JPG, ukuran minimum 2MP maks. 24MP
  4. Tunjukkan atau tuliskan gear (kamera/lensa yang digunakan (opsional))
  5. Caption (jelaskan makna/cerita foto)
  6. Kirimkan ke e-mail infofotografi@gmail.com

Beberapa live bahas foto yang pernah di adakan antara lain:

Untuk belajar fotografi, silahkan periksa jadwal dan topik kursus/workshop fotografi & videografi di halaman ini.

{ 0 comments }

Panasonic Lumix S5 II meluncur, Apa peningkatannya?

Panasonic Lumix S5 II adalah kamera mirrorless hybrid (foto-video) dengan sensor full frame dan L-mount yang dirilis tanggal 4 Januari 2023 dengan harga USD2000 atau sekitar Rp32 juta. Sesuai dengan namanya S5 II memperbaharui Lumix S5 yang pernah kami bahas di infofotografi dan di channel YouTube infofotografi.com.

Beberapa hal yang meningkat antara lain:

  1. 779 titik Phase Detection AF System

Lumix S5 II menjadi kamera pertama yang menggunakan sistem AF Phase Detect, sebelumnya, semua kamera Lumix menggunakan sistem AF contrast detect ala Lumix yang dinamakan DFD (Depth of deFocus). Di S5 II, teknologi DFD akan bekerjasama dengan PD AF system untuk menghasilkan kinerja AF yang cepat, akurat dan mulus saat tracking subjek yang bergerak untuk foto dan video.

2. Open Gate 6K 3:2 recording dengan aspek rasio 3:2

Memudahkan content creator untuk melakukan reframing ke landscape (16:9) atau vertical (1:2)

3. Peningkatan di jendela bidik dan Built-in FAN

Secara fisik S5 II mirip dengan S5, hanya di S5 II ini jendela bidiknya lebih besar karena resolusinya meningkat menjadi 3.68 juta titik dan uniknya di dalam jendela bidik ada fan untuk mengendalikan panas di dalam kamera. Dengan fan ini, creator bisa merekam tanpa batas waktu.

[continue reading…]
{ 0 comments }

Canon di era DSLR punya banyak lini Speedlite seperti 270 EX, 370EX, 420EX hingga 580EX. Di masa keemasan strobist photography, Canon juga meluncurkan flash eksternal dengan kode RT, seperti 600EX RT yang artinya mendukung sistem Radio Transmission. Kini di era mirrorless, Canon mengganti penamaan Speedlite mereka dan memperkenalkan produk pertama bernama Speedlite E-L1, sebuah flash high end dengan banyak fitur dan memiliki baterai Lithium dan walau tanpa kode RT namun tetap bisa dipakai bermain wireless dengan ditrigger oleh flash Canon lain ataupun trigger ST-E3.

Flash Canon E-L5 dipasang diatas kamera Canon R6 II

Di akhir 2022 ini, flash eksternal versi yang agak lebih terjangkau resmi dirilis oleh Canon dan diberi nama Speedlite E-L5. Hadir dengan GN yang sama (GN60) dan baterai yang juga Lithium, Canon E-L5 menjadi produk Speedlite Canon pertama yang sudah berbeda koneksinya ke kamera. Tidak lagi memakai sejumlah pin kontak di hot shoe, tapi kini memakai Multi-Function foot, yang membuatnya (sementara ini) baru bisa dipasang di kamera Canon EOS R terbaru (R3/R7/R10 dan R6 II). Canon E-L5 ini juga tetap mendukung sistem wireless 5 grup 15 channel, dan untuk yang mencari trigger yang paling sesuai, kini juga ada ST-E10 yang juga kakinya berjenis Multi-Function foot juga.

Multi Function foot, pertama ada di E-L5 ini dan hanya bisa dipasang di EOS R3 / R7 / R10 / R6 II

Kelebihan Speedlite E-L5 diantaranya adalah recycle time yang singkat, hanya satu detik di full power (flash lain biasanya perlu 5 detik). Selain itu dia bisa diatur manual power sampai 1/1024 alias menyala sangat redup. Secara fisik, flash eksternal ini juga unik karena dia punya dua lampu LED untuk modelling light, punya tampilan menu layar baru yang simpel, ada kendali joystick dan bodinya juga weathersealed. Selain bisa dipakai di model TTL, flash E-L5 juga bisa di mode Manual dan Multi, serta ada banyak Custom setting yang bisa diatur seperti untuk Rear sync dan HSS. Apa yang tidak ada di flash E-L5 ini? Pertama dia tidak dibekali fitur wireless lama (IR/optik) sehingga tidak bisa dipicu secara wireless oleh built-in flash. Kedua, flash ini tidak lagi punya port lama seperti PC atau power input, karena memang sudah tidak terlalu diperlukan juga di era modern ini.

Baterai LP-EL membuat flash E-L5 lebih siap memotret cepat dan bisa lebih tahan lama
[continue reading…]
{ 0 comments }

Review Canon EOS R6 II

Canon R6 mark II adalah kamera mirrorless full frame yang memiliki fisik yang mirip dengan Canon R6 pendahulunya, tapi dengan sensor dan peningkatan baru. Bentuk dari Canon EOS R6 seperti kamera DSLR dengan grip/pegangan yang besar, jendela bidik di atas kamera, memiliki tombol, joystick dan dial untuk mengatur setting, dan layar monitor 1.6 juta titik, touch screen dan dapat diputar ke samping dan ke segala arah.

Canon EOS R6 mark II dengan lensa Canon RF 135mm f/1.8 dan trigger.

Perbedaan desain kamera dibandingkan kamera pendahulunya dapat ditemukan di bagian atas kamera, dimana Canon EOS R6 II memiliki tuas untuk mode fotografi atau videografi dan tuas ON OFF dilengkapi dengan LOCK untuk mengunci tombol kamera.

[continue reading…]
{ 1 comment }

7Artisans 35mm f/2 WEN untuk Leica M

Teman-teman pencinta lensa manual murah tapi berkarakter, mungkin pernah mendengar 7Artisans, yang membuat lensa-lensa manual fokus yang ringan dan berkarakter.

Kali ini, kita kedatangan lensa 7Artisans 35mm f/2 WEN untuk Leica M. Lensa dengan label WEN ini adalah lensa yang standar kualitasnya diatas lensa-lensa 7Artisans pada umumnya. Jadi kita bisa mengharapkan kualitas fisik dan gambar yang bagus dari lensa ini. Sedikit informasi, WEN ini artinya hal-hal yang yang berhubungan dengan budaya, seni, dan bahasa.

Secara fisik, lensa ini berukuran relatif kecil dan ringan, lensa ini memang tidak sekecil lensa Leica 35mm Summicron , tetapi tidak lebih berat. Tepatnya sekitar 250gram. Filter thread-nya 55mm, lebih besar dari Leica Summicron yang hanya 39mm, dan memiliki hood berbentuk kotak. Lens cap juga sudah tersedia dan terbuat dari logam.

Saksikan video dan hasil foto 7Artisans di sini.
[continue reading…]
{ 1 comment }

Kepribadian menentukan selera fotografi

Bagus tidaknya sebuah foto sering dikatakan sebagai selera dari fotografer atau penikmat fotonya. Tapi taukah bahwa kepribadian kita memilih pengaruh atas apa yang kita sukai? Dalam teori 16 kepribadian Myers Brigg Type Indicator (MBTI), dikenal adannya dikotomi Sensing dan Intuitif, yang dilambangkan dengan huruf S untuk sensing dan N untuk intuitif. Type Sensing memiliki panca indera yang lebih peka terhadap detail, warna, rasa sedangkan type N lebih imajinatif dan fokus ke makna dan cerita dalam sebuah foto.

Jika kita kaitkan dengan fotografi, type Sensing akan menyukai foto yang detail, tajam dan jelas. Misalnya saat foto pemandangan, S senang memotret foto yang menghasilkan detail yang tajam dan jelas dari daun-daun sampai tekstur gunung dan awan di kejauhan. Still life, produk dan food photography juga salah satu yang jenis fotografi yang cocok untuk S, yang mana detail dari makanan sangat penting.

[continue reading…]
{ 0 comments }

Panasonic kembali menghadirkan lomba pembuatan film pendek yang sempat vakum selama pandemi covid. Di tahun 2022 ini, ada tiga kategori yang diperlombakan yakni film pendek, konseptual dan vertical video. Kompetisi ini memperebutkan hadiah senilai Rp360 juta dalam bentuk kamera, lensa dan uang tunai. Info lengkap bisa dibaca di situs PYFM2022.com

Peluncuran Panasonic Young Filmmaker Award 2022

Press Release dari Panasonic Indonesia

Jakarta, 10 November 2022 – Bertepatan dengan Hari Pahlawan 10 November 2022, Panasonic kembali mewujudkan komitmennya untuk memajukan industri kreatif di Indonesia dengan menghadirkan Panasonic Young Filmmaker 2022 sebagai wadah bagi filmmaker dan creator muda Indonesia untuk berkompetisi menghasilkan dan menunjukan karya terbaiknya dalam bentuk video.

Ajang kompetisi Panasonic Young Film Maker 2022 hadir dengan warna baru dengan kolaborasi bersama brand Panasonic lain seperti Panasonic TV, Panasonic Cooking dan Panasonic Beauty serta komunitas kreatif dan para professional dari industry perfilman dan juga videografi dalam setiap kategori. Hal ini merupakan bentuk penyesuaian Panasonic dengan tren video dan digital yang terjadi saat ini dan bertujuan untuk memperluas audience yang tidak hanya dari pembuat film tapi juga pembuat konten video digital dari berbagai latar belakang maupun minat.

Intan Abdams Katoppo, Transformation and Services Director PT Panasonic Gobel Indonesia mengatakan bahwa Panasonic Young Filmmaker merupakan salah satu upaya kami dalam berkontribusi untuk kemajuan industri kreatif di Indonesia dengan memberikan wadah bagi para creator muda Indonesia menunjukan karyanya dalam bidang videografi sekaligus memberi kesempatan kepada mereka bertemu dan berdiskusi dengan para professional dibidangnya.

Dalam rangkaian acara PYFM 2022, para filmmaker dan content creator muda nantinya akan diberikan kesempatan untuk saling belajar dari para ahli dan mendapatkan lebih banyak ilmu mengenai tren serta proses pembuatan film maupun video digital.

[continue reading…]
{ 0 comments }